Ambisi Baru Emir Arab, Duit Minyak untuk ke Luar Angkasa
Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Emirat Arab akan menggelontorkan dana US$800 juta atau sekitar Rp 12 triliun untuk aktivitas luar angkasa mereka. Investasi pertama pertama akan digunakan untuk pembentukan konstelasi satelit penginderaan jauh.
Konstelasi satelit yang dinamakan "Sirb" (kata Arab untuk sekawanan burung) tersebut, akan menggunakan teknologi radar aperture sintetis untuk menangkap gambar beresolusi tinggi. UEA mencantumkan kontrol perbatasan, deteksi tumpahan minyak, dan deteksi serta pelacakan kapal diantara kegunaan praktis untuk satelit.
Ambisi UEA untuk meluncurkan satelit pertama dalam tiga tahun terakhir dengan seluruh program satelit berlangsung sekitar enam tahun. Kendati demikian mereka tidak menyebut jumlah total yang direncanakan untuk diinvestasikan di konstelasi.
Dana Antariksa Nasional tersebut adalah sinyal terbaru bahwa negara itu mengincar sektor luar angkasa untuk mendukung kebijakan diversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak, demikian dikutip dari Tech Crunch, Rabu (20/7/2022).
Pada 2020, ekspor minyak mencapai hampir 30% dari total produk domestik bruto UEA. Namun, Kementerian Ekonomi UEA menghitung bahwa ada ruang untuk sektor ekonomi yang menjanjikan pada sektor luar angkasa, dan program luar angkasanya telah melakukan sejumlah program utama dalam lima tahun terakhir.
UEA membentuk program astronaut pada tahun 2017, salah satu dari dua astronautnya akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2023 sebagai bagian dari misi jangka panjang dengan Axiom Space. Astronaut Hazza Al Mansoori, adalah orang pertama dari UEA yang pergi ke luar angkasa dalam misi 2019 ke ISS.
KhalifaSat, satelit pertama yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi di UEA, diluncurkan ke orbit pada 2018. Sejak itu, UEA juga telah mengirim pengorbit ke Mars pada 2020, mengumumkan rencana untuk mengirim penjelajah seberat 22 pon ke bulan dengan startup Jepang iSpace dan berencana mengirim penyelidikan ke sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dengan tujuan akhirnya mendarat di asteroid pada awal 2030-an.
Dana Luar Angkasa Nasional akan secara aktif mendorong kemitraan antara perusahaan internasional dan lokal, menurut sebuah pernyataan. Negara ini juga akan mencari permintaan dari perusahaan lokal dan internasional untuk konstelasi satelit Sirb.
(dem)