
Sisa Umur Matahari Terpecahkan, Bumi Diprediksi Seseram Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sisa umur Matahari sudah terpecahkan. Bintang besar itu akan mengalami tahapan sebelum akhirnya mati.
Sebagai informasi, saat ini Matahari diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun dan sisa usianya 10 miliar tahun lagi. Sekitar 5 miliar tahun lagi, Matahari akan menjadi raksasa merah dan inti menyusut serta bagian luarnya membesar hingga Mars.
Artinya saat proses tersebut, Bumi akan ditelan oleh Matahari. Namun kemungkinan saat itu kehidupan manusia sudah tidak ada lagi karena diperkirakan sudah musnah sekitar 1 miliar tahun lagi. Kecuali bisa keluar dari masalah kecerahan Matahari yang mengalami peningkatan 10% per satu miliar tahun.
Matahari juga diperkirakan akan menjadi planet nebula, gelembung gas dan debu bercahaya. Tahun 2018 lalu, tim astronom internasional meyakini hal tersebut.
"Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari masa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar, lalu mati," kata salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan Albert Ziljstar, dikutip Selasa (5/7/2022).
Ziljstar menjelaskan inti panas membuat selubung yang keluar bersinar dan terjadi dalam waktu 10 ribu tahun. Saat itulah Nebula akan terlihat.
Jika saat Matahari mati dan Bumi masih ada, Futuristik memperkirakan manusia kemungkinan tidak langsung menyadarinya. Perlu waktu hingga 8,5 menit hingga manusia sadar Matahari tak lagi ada dan Bumi telah melakukan perjalanan antar bintang dengan kecepatan 18 mil per detik.
Kematian Matahari akan berdampak pada beberapa objek yang memantulkan sinarnya, Bulan dan seluruh planet yang akan berubah menjadi gelap.
Suhu di Bumi juga menurun drastis dan membeku, meski perlu waktu jutaan tahun hingga planet berubah menjadi beku padat. Diperkirakan di minggu pertamanya, suhu di Bumi akan anjlok ke bawah 0 derajat Celcius. Berikutnya di tahun pertama berubah turun ke -100 derajat CelciusĀ dan menjadi -240 derajat Celcius dalam beberapa juta tahun.
Saat itu terjadi, panas Bumi masih bekerja dan manusia akan mencoba pindah ke dekat sana. Proses fotosintesis yang membutuhkan Matahari akan terhenti saat itu, tanaman akan musnah dan sebagian besar spesies akan bertahan dalam waktu singkat hingga akhirnya ikut musnah.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Matahari Bakal Mati, Ini Prediksi 'Ngeri' Nasib Bumi