Misteri Roket Menabrak Bulan, Astronom Duga Made in China

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
01 July 2022 13:35
A man walks in front of a giant moon-shaped balloon ahead of Mid-Autumn Festival, in Hong Kong, China September 20, 2021. REUTERS/Tyrone Siu
Foto: Seorang pria berjalan di depan balon raksasa berbentuk bulan menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur, di Hong Kong, Cina 20 September 2021. (REUTERS/Tyrone Siu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beragam spekulasi muncul setelah sebuah roket dilaporkan menghantam Bulan. Salah satunya adalah kemungkinan roket tersebut milik China, Long March 3C yang diluncurkan Oktober 2014 lalu.

Para peneliti mengonfirmasi spekulasi tersebut. Dilaporkan obyek itu memancarkan panjang gelombang cahaya yang mirip dengan roket China lainnya.

Namun Popsci melaporkan China membantah roketnya menghantam Bulan. Alasannya kendaraan yang membawa pesawat antariksa Chang'e-5 T1 terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi, dikutip Jumat (1/7/2022).

Sebelumnya, diperkirakan roket tersebut adalah Falcon 9 SpaceX. Roket ditemukan pertama kali oleh astronom Bill Gray yang mendeteksi sampah luar angkasa jalur tabrakan di sisi jauh Bulan pada Januari lalu. Sampah antariksa itu ternyata bagian atas dari roket yang dibuang.

Gray awalnya memperkirakan bagiannya berasal dari Falcon 9. Namun insinyur NASA membantah teori ini, karena Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) yang diluncurkan roket tersebut tidak mengikuti orbit yang sama dengan kapal yang dibuang.

Kecelakaan itu terjadi pada bulan Maret. Sementara itu para astronom baru menemukan lokasi kejadian dan adanya kawah ganda di permukaan Bulan pada 24 Juni 2022 lalu.

Kawah ganda itu merupakan dua celah yang saling tumpang tindih. Pada kawah timur memiliki diameter 19,5 yard yang menutupi kawah barat 17,5 yard.

Gambar kawah tersebut diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter NASA, yang bertugas memotret pemukaan Bulan sejak 2009. Namun sayang pesawat antariksa robotik itu tidak mengamati momen tabrak tersebut.

Sebelumnya pada Roket Saturn 5 era Apollo, yang mengangkut penjelajah pertama Bulan, sebenarnya juga menciptakan kawah. Namun tidak meninggalkan bentuk kembar seperti yang terjadi Maret lalu.

Sebuah roket menghantam Bulan pada 4 Maret 2022, menciptakan dua kawah di permukaan Bulan.Foto: dok NASA
Sebuah roket menghantam Bulan pada 4 Maret 2022, menciptakan dua kawah di permukaan Bulan.

Hal unik lainnya tentang dua kawah yang tercipta akibat roket yang menabrak bulan adalah ukurannya yang nyaris sama besar. Biasanya, roket yang sudah terpakai lebih berat di satu sudutnya. Sudut tempat mesin terpasang bakal jauh lebih berat karena bahan bakar yang disimpan di sudut lainnya sudah kosong.

Namun, sudut bagian atas roket yang menabrak bulan mampu menciptakan lubang yang juga besar, yang membuat roket ini makin misterius.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ilmuwan Bercocok Tanam Pakai Tanah Bulan, Hasilnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular