
Raih Pendanaan Rp 114 M, Populix Bakal Perluas Pasar ke ASEAN

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan riset Populix, meraih pendanaan Seri-A senilai US$ 7,7 juta atau setara dengan Rp 114 Miliar, yang akan digunakan untuk memperluas pasar dan produknya. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Intudo Ventures dan Acrew Capital, dengan partisipasi dari Altos Ventures dan Quest Ventures.
Perusahaan berencana untuk memulai ekspansi regionalnya di 2023 dengan menyasar negara-negara tetangga di wilayah Asia Tenggara
"Melalui putaran pendanaan ini, Populix berkomitmen untuk memperkuat misi kami memanfaatkan teknologi untuk memberikan kesempatan bagi setiap orang agar dapat menyuarakan pendapatnya sebagai konsumen, dan mendorong pelaku bisnis mengambil keputusan yang relevan dengan perkembangan pasar," kata Co-Founder & CEO Populix Timothy Astandu, Rabu (29/8/2022).
Populix juga akan meluncurkan layanan-layanan baru, memperluas pasar, dan menambah kapasitas SDM. Populix memili layanan riset kuantitatif maupun kualitatif untuk memahami kebutuhan pelanggan, menganalisis pasar, product testing, UI/UX study, brand health tracker, dan sebagainya.
"Dengan memusatkan proses pengumpulan data secara online melalui perangkat seluler, Populix ingin membuat pengalaman mengisi survei lebih mudah dan menyenangkan bagi para responden. Di saat yang bersamaan, skema ini akan menyederhanakan proses pengumpulan data sehingga lebih cepat dan mudah," ujarnya.
Perusahaan juga mengembangkan lini produk B2C (business-to-consumer) melalui Poplite, yaitu layanan survei mandiri berbasis Software as a Service (SaaS) untuk pelaku riset. Melalui Poplite, setiap orang bisa mendapatkan akses kepada 300.000 basis responden Populix yang telah dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori.
Timothy mengatakan pada kuartal III-2022, Populix akan meluncurkan Survey Builder 2.0 pada Poplite yang menawarkan berbagai fitur baru. Dia menegaskan perusahaan akan memperkuat kumpulan data mereka dengan merilis laporan khusus generasi milenial dan menambahkan profil responden yang lebih spesifik.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Riset Ini Tunjukkan Ancaman Ngeri Jika Kamu Remehkan Omicron