Ngeri! Ini yang Terjadi Pada Bumi Jika Matahari Mati

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
29 June 2022 07:45
Dua kelompok bintik matahari besar, yang dikenal sebagai AR 2993 dan AR 2994, terlihat beberapa hari yang lalu di bagian timur laut matahari setelah menjadi aktif saat masih tersembunyi oleh piringan matahari. (Kredit gambar: Observatorium Nasional Langkawi, MYSA/MOSTI)
Foto: Dua kelompok bintik matahari besar, yang dikenal sebagai AR 2993 dan AR 2994, terlihat beberapa hari yang lalu di bagian timur laut matahari setelah menjadi aktif saat masih tersembunyi oleh piringan matahari. (Kredit gambar: Observatorium Nasional Langkawi, MYSA/MOSTI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan di Bumi, termasuk manusia. Lantas apa yang akan terjadi jika Matahari kehabisan bahan bakar hingga kemudian mati?

Matahari disebut akan mati suatu hari nanti. Kejadian ini diprediksi tinggal 5 miliar tahun lagi dari sekarang.

Menurut riset sejumlah astronom yang diterbitkan di jurnal Nature, ketika Matahari mati kemungkinan Bumi akan hancur, tetapi planet Jupiter bakal tetap bertahan.

Prediksi ini didasarkan pada temuan kejadian yang sama pada sistem bintang lain yang terletak dekat pusat Galaksi Bimasakti.

Sistem bintang lain ini ditemukan melalui WM Keck Observatory di Hawaii. Di sana ditemukan katai putih (bintang yang sudah tak bersinar/white dwarf) yang mati namun ada planet mirip Jupiter dalam orbit yang juga mirip tetapi tetap utuh.

"Bukti ini menegaskan bahwa planet yang mengorbit pada jarak yang cukup jauh dapat terus ada setelah kematian bintang mereka," ujar penulis utama riset itu Joshua Blackman, peneliti post-doctoral di University of Tasmania Australia, dikutip dari Cnet, Rabu (29/6/2022).

Karena sistem ini adalah analog dengan Tata Surya, Jupiter dan Saturnus kemungkinan dapat bertahan dari fase raksasa merah Matahari ketika kehabisan bahan bakar nuklir dan menghancurkan diri sendiri.

Matahari kita diperkirakan akan bergerak melalui beberapa fase ketika mati. Matahari akan berkembang menjadi raksasa merah, fase yang digambarkan NASA sebagai "waktu paling kejam dalam kehidupan bintang". Pada saat itu Bumi akan menjadi tidak dapat dihuni dan kemungkinan besar akan hancur.

Selanjutnya, Matahari akan mengendap dalam bentuk katai putih sebagai bintang mati yang mendingin dan memudar.

Rekan penulis penelitian ini, David Bennett dari University of Maryland dan NASA Goddard Space Flight Center menyarankan pindah ke bulan Jupiter dan Saturnus mungkin layak dipertimbangkan dengan asumsi umat manusia masih ada.

Namun hal ini tidak langsung menyelesaikan masalah. Pasalnya manusia tidak bisa mengandalkan panas dari Matahari sebagai katai putih untuk waktu yang lama, tulis David Bennett.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukuran Sejati Matahari Tampak Jelas, Planet Cuma Jadi Bintik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular