UNESCO: 3 Kota Metropolis Dunia Ini Bakal Diterjang Tsunami

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 June 2022 09:25
FILE - In this Dec. 28, 2004 file photo, a boat passes by a damaged hotel, at Ton Sai Bay on Phi Phi Island, in Thailand. Friday marks the 10th anniversary of one of the deadliest natural disasters in world history: a tsunami, triggered by a massive earthquake off the Indonesian coast, leaving more than 230,000 people dead in 14 countries and causing about $10 billion in damage. Countries from Indonesia to India to Africa's east coast were hit, leaving shocking scenes of death and destruction. (AP Photo/Suzanne Plunkett, File)
Foto: AP/Suzanne Plunkett

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sebuah laporan, Unesco menyebutkan bencana tsunami bisa menghantam kota besar di sekitar Laut Mediterania. Termasuk tiga kota yakni Marseille, Alexandria, dan Istanbul.

Menurut organisasi PBB itu, tsunami diperkirakan menerjang dengan gelombang lebih dari satu meter dalam 30 tahun ke depan. Risiko bencana tersebut pada pesisir Mediterania diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya permukaan air laut, dikutip dari The Guardian, Selasa (28/6/2022).

Unesco menambahkan lima komunitas berisiko di kawasan tersebut akan bergabung dengan 40 kota kota 'tsunami ready' lain di 21 negara pada tahun depan. Selain tiga kota tersebut, ada juga Cannes dan Chipiona.

Bernardo Aliaga, pakar tsunami utama di Unesco, mengatakan pihak berwenang di kota-kota tersebut sedang mengerjakan tsunami ready untuk kesiapsiagaan. Termasuk terkait rambu dan prosedur evakuasi, serta rencana memperingatkan para wisatawan.

Program tersebut akan diluncurkan pada konferensi kelautan PBB di Lisbon minggu depan. Tsunami-ready merupakan upaya untuk memastikan seluruh komunitas yang berisiko tahu apa yang harus dilakukan jika tsunami terjadi tahun 2030 mendatang.

"Tsunami 2004 dan 2011 merupakan peringatan. Kami telah menempuh perjalanan panjang sejak 2004. Kami lebih aman hari ini. Namun ada kesenjangan dalam kesiapsiagaan dan perlu meningkatkan; memastikan peringatan dipahami oleh pengunjung dan komunitas," jelasnya.

Pada tsunami 2004 merupakan paling mematikan dalam sejarah yang menewaskan 230 orang di 14 negara. Sementara tahun 2011, gempa bumi berkekuatan 9,1 dan tsunami dengan ketinggian 40 meter menewaskan 18 ribu orang di Jepang.

Sejak bencana 2004 lalu, Pacific Tsunami Warning Centre Unesco telah merespons 125 peristiwa tsunami. Rata-rata ada tujuh kejadian per tahun.

"Bagian hulu dalam kondisi baik," ujarnya. "Pekerjaan telah dilakukan untuk membangun 12 pusat peringatan tsunami yang mencakup sebagian besar lautan, termasuk Mediterania."

Pusat peringatan termasuk di Mediterania dan Atlantik Timur, termasuk Yunani, Turki, Italia, Prancis dan Portugal.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Prediksi Tsunami Raksasa Selatan Jawa, Bisa Sampai DKI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular