
Puluhan Ribu Driver Grab Bike Terancam Nganggur di Thailand

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan ribu pengemudi Grab Bike Thailand terancam kehilangan pekerjaan sebab mereka yang sepeda motornya tidak terdaftar sebagai angkutan umum akan dikeluarkan dari aplikasi.
Keputusan itu berasal dari perintah Departemen Perhubungan Darat (DLT) Thailand. Driver yang tidak terdaftar dalam waktu 30 hari dengan tenggat 15 Juli 2022 mendatang, dikutip dari Bangkok Post, Senin (27/6/2022) tidak boleh beroperasi.
Menurut direktur eksekutif Grab Thailand, Worachat Luxkanalode, keputusan ini akan mempengaruhi puluhan ribu pengemudi layanan tersebut yang kehilangan pekerjaannya.
Berdasarkan perintah DLT, pengemudi GrabBike harus memiliki SIM angkutan umum dan sepeda motor terdaftar untuk layanan angkutan umum.
Selain itu, driver juga diwajibkan hanya beroperasi di wilayah yang terdaftar di DLT. Ini termasuk tarif sama dengan yang berlaku di antrean ojek berdasarkan ketentuan DLT.
Worachat mengatakan akan ada dampak jika pemerintah gagal memberikan bantuan kepada pengemudi GrabBike tersebut. Mereka akan dibiarkan dalam kesulitan tanpa pendapatan untuk keluarganya.
Selain pengemudi yang tidak punya pekerjaan, keputusan DLT menurutnya akan berdampak pada ratusan ribu penumpang reguler. Sebab para pengguna itu akan memiliki pilihan transportasi yang lebih terbatas.
Untuk mengurangi dampak dan jangka waktu, Grab Thailand akan melakukan pertemuan dengan DLT di minggu ini. "Perusahaan siap membantu mitra pengemudi secara maksimal," ujarnya.
Dalam pemberitahuan pada pengemudi, Grab mengatakan telah melakukan segala upaya untuk menyelesaikan masalah dengan DLT. Selain itu juga berusaha mengurangi dampak keputusan terbaru tersebut pada pihak pengemudi dan penumpang.
Sayangnya disebutkan masih belum ada solusi yang jelas terkait masalah itu dari pihak DLT.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri