Jumlah Startup Tutup di RI Makin Banyak, Ini Daftar Terbaru

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
24 June 2022 08:05
start up
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) startup nampaknya belum mau reda. Perusahaan rintisan yang memutuskan memangkas jumlah karyawan pun makin banyak seiring berjalannya waktu.

Masalah ini bukan hanya terjadi di negara-negara lain, melainkan juga di Indonesia. Sebelumnya beberapa perusahaan diketahui telah melakukan PHK.

Berikut daftar startup terbaru yang akhirnya melakukan PHK karyawan, dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (24/6/2022):

1. Shopee

Shopee diterpa isu melakukan PHK di beberapa negara. Bahkan rumor itu juga dikabarkan menimpa Indonesia, dan menurut beberapa sumber CNBC Indonesia telah diumumkan melalui pertemuan town hall.

Dalam memo internal yang dilaporkan The Straits Times, CEO Shopee Chris Feng mengakui sedang melakukan beberapa penyesuaian untuk mengoptimalkan operasinya di segmen dan pasar tertentu.

Namun Shopee Indonesia memastikan langkah penyesuaian yang dilakukan Shopee tak terdampak bagi operasional di Indonesia. "Langkah penyesuaian yang diambil pada segmen dan pasar tertentu, dipastikan tidak melibatkan Shopee Indonesia," kata Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja dalam keterangan resminya.

2. Lummo

Startup fintech yang sebelumnya dikenal dengan BukuKas juga dilaporkan melakukan PHK. Ekspansi LummoShop juga dikabarkan direm. Layanan tersebut adalah pedagang offline bisa untuk mendirikan toko online.

Menurut beberapa sumber, 100 karyawan dilaporkan telah diberhentikan. CNBC Indonesia juga telah mencoba menghubungi Lummo meminta konfirmasi terkait laporan ini.

Lummo kabarnya mengambil tindakan tersebut karena ketidakpastian dalam situasi global yang akhirnya berdampak pada ekosistem startup serta akses yang sulit untuk modal.

3. iPrice

iPrice Group melakukan PHK pada 20% stafnya yang terjadi setelah tiga bulan perusahaan mengumumkan investasi US$5 juta dari Konglomerat Jepang Itochu Corporation dan KDDI Corporation.

Co-founder perusahaan e-commerce itu David Chmelaƙ, mengatakan bahwa perusahaannya memerlukan investasi lebih lanjut dengan rencana jangka panjang.

"Dalam lingkungan ekonomi yang tidak menentu saat ini, penting untuk fokus pada produk inti perusahaan," ucapnya, dikutip dari Marketing Interactive.

4. Pahamify

CEO Syarif Rousyan Fikri mengatakan startup di bidang pendidirkan itu perlu beradaptasi di situasi ekonomi saat ini. Selain itu dapat bisa menghadapi ketinggalan belajar yang mengancam siswa-siswa Indonesia.

"Kami telah memutuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis kami yang mengharuskan kami untuk berpisah dengan beberapa karyawan kami," kata Rousyan.

"Setelah mengevaluasi bisnis kami, kami telah memutuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis kami yang mengharuskan kami untuk berpisah dengan beberapa karyawan kami yang luar biasa".

Sayang, Syarif tak menyebut jumlah karyawan yang terdampak keputusan PHK. Namun dia jyga menegaskan jumlahnya lebih sedikit dari rumor yang ada.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular