
Tanda 'Kiamat' Uang Kertas Kian Nyata, BI Ungkap Bukti Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan transaksi ekonomi dan keuangan digital terus melesat. Sementara pertumbuhan uang kartal yang diedarkan jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan transaksi digital.
Gubernur Bank Indonesia (BI) menjelaskan, nilai transaksi uang elektronik pada Mei 2022 tumbuh 35,25% (year on year/yoy) mencapai Rp 32 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82% (yoy menjadi Rp 3.766,7 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 5,43% (yoy) menjadi Rp630,9 triliun.
Sementara, itu BI juga melaporkan uang kartal yang diedarkan pada Mei 2022 hanya tumbuh 8,97% (yoy) mencapai Rp 927,6 triliun.
Adapun uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 18,37% (yoy) dan 12,15% (yoy).
"Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," jelas Perry dalam konferensi pers, Kamis (23/6/2022).
Kendati demikian, Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain melalui penguatan dan perluasan kerja sama dengan lembaga terkait dalam distribusi uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil).
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' ATM Semakin Dekat, BI Ungkap Fakta Terbaru
