Investor: Startup PHK dan Tutup Bakal Makin Banyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) nampaknya belum surut. Kawasan Asia Tenggara juga terdampak, dan diramal akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan.
Menurut investor teknologi ini merupakan awal dari lebih banyak PHK di industri tersebut di Asia Tenggara. Perusahaan menghadapi suku bunga naik, ketidakpastian ekonomi, hingga harus berfokus pada profitabilitas daripada tumbuh secepat mungkin.
Apakah kita mengharapkan lebih banyak PHK? Saya pikir adil mengatakan yaPartner di Alpha JWC Jefrey Joe |
"Tahun lalu, banyak yang terjadi adalah banyak modal murah di pasar membanjiri pasar yang memungkinkan perusahaan benar tumbuh dengan biaya berapapun," jelas Partner di Openspace, Jessica Huang Pouleur, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (23/6/2022).
Dia menuturkan yang terjadi adalah terlalu banyak orang diperkerjakan terlalu cepat. "Saya pikir mungkin akan melihat banyak hal itu selama beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Kenaikan suku bunga tinggi memang telah jadi perhatian khusus untuk industri teknologi. Partner di Alpha JWC, Jefrey Joe mengatakan hal ini akan meningkatkan biaya untuk melakukan bisnis, biaya modal, dan ekspektasi pengembalian untuk investor.
"Apakah kita mengharapkan lebih banyak PHK? Saya pikir adil mengatakan ya," kata dia.
Bahkan dengan masalah-masalah itu, James Tan yang merupakan mitra Quest Venture mengatakan aneh jika tidak ada PHK. "Setiap startup yang tidak melakukannya akan menghadapi dewan komisaris yang mempertanyakan asumsi yang mendasari dan kemampuan mereka untuk mengelola melalui krisis," kata Tan.
Dia menambahkan startup sekarang perlu memperpanjang runway selama 18-36 bulan. Bukan lagi seperti sebelumnya 12-18 bulan sebelum akhirnya mencoba mengumpulkan dana lagi.
Namun di sisi lain, para investor masih menilai Asia Tenggara merupakan wilayah yang secara fundamental bagus dipertaruhkan. Ini merujuk pada populasi kelah menengah yang terus bertambah, tingkat pengguna internet yang tinggi dan meningkatnya jumlah pendiri startup dari yang sebelumnya bekerja di perusahaan teknologi lain.
Jefrey Joe mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat untuk investor memilih perusahaan yang benar-benar berkinerja baik dan berinvestasi di dalamnya saat valuasi sedang merosot.