Startup Ini Terancam Bangkrut, Selangkah Lagi Menuju Unicorn
Jakarta, CNBC Indonesia -
Salah seorang pendirinya, Dhruv Kapoor mengajukan pilihan buyout. Namun akhirnya diskusi antara pemegang saham soal keputusan terkait hal tersebut bersama potensi likuidasi diundur.
Keputusan baru sebenarnya dikabarkan paling cepat diambil pada Rabu kemarin (23/6/2022) atau bisa hingga akhir pekan ini. Dewan direksi juga sudah sepakat melakukan diskusi terkait tawaran buyout.
Zilingo ditawar untuk dibeli oleh manajemen, selain itu suntikkan US$8 juta ke perusahaan secara bertahap dari komitmen investor yang tidak ingin diungkap namanya. Proposal yang diajukan juga menyinggung terkait rencana likuidasi entitas perusahaan yang ada di balik Zilingo dan membentuk perusahaan baru bernama NewCo untuk mengambil alih seluruh unit bisnis Zilingo.
Apabila tawaran diterima, entitas baru akan menunjuk chief financial officer serta posisi kunci lain yang kosong. Utang perusahaan juga dibayar penuh melalui proses likuidasi.
Kapoor mengajukan tawaran pada seluruh pemegang saham termasuk Sequoia Capital India dan Asia Tenggara, Sofina, Burda Priincipal, angel investor Sunal Shah dan Sandeep Tandor, serta pegawai kunci di Zilingo yaitu COO Aadi Vaidya dan eks Head of Marketing Marita Abraham.
"Saya membuat penawaran ini berdasarkan komitmen investor yang kuat dan telah menunjuk penasihat hukum dan keuangan sehubungan dengan MBO [secara kolektif disebut sebagai Grup Investor]," tulis Kapoor dalam email permintaan itu dan dilaporkan oleh Inc24.
Zilingo sebenarnya merupakan salah satu startup dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Perusahaan ini menyediakan dukungan infrastruktur dan rantai pasok untuk produk fesyen regional.
Sayang, Zilingo digoyang isu permasalahan internal. Hingga akhirnya Ankiti Bose yang juga salah satu pendiri dipecat dari posisinya sebagai CEO.
Pendanaan terakhir Zilingo terjadi 3 tahun lalu, dan diperkirakan bisa membuat valuasinya mencapai US$970 juta atau sedikit lagi menuju acuan menjadi unicorn.
Bose juga telah angkat bicara terkait upaya penyelamatan perusahaannya itu. Kepada Inc24, dia menyatakan tugas pendiri adalah memastikan melakukan apapun untuk perusahaan bisa tetap hidup.
"Sebagai pendiri merupakan tanggung jawab utama kami memastikan bahwa kami melakukan apapun memastikan lampu tetap menyala di Zilingo dan di rumah ratusan orang yang menjadi bagian itu," jelasnya.
"Tidak peduli apa perbedaan kami, pada akhirnya kami memulai perusahaan ini dengan tujuan yang sama. Hari ini kami berkumpul untuk memperjuangkan tujuan yang sama".
(npb)