
Dituntut Investor Tesla, Ada Apa Lagi Elon Musk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla, termasuk sang bos Elon Musk dituntut oleh salah seorang investornya. Masalahnya karena mereka dinilai mengabaikan penanganan keluhan soal diskriminasi dan pelecehan di perusahaan.
Bukan hanya itu, bahkan Tesla disebut telah menimbulkan 'budaya tempat kerja yang beracun', dikutip dari Reuters, Jumat (17/6/2022).
"Tesla telah menciptakan budaya kerja yang beracun berdasarkan pada pelecehan dan diskriminasi rasis dan seksis terhadap karyawannya sendiri," kata investor tersebut Solomon Chau.
"Lingkungan kerja beracun itu berlangsung di internal selama bertahun-tahun dan baru belakangan ini kebenaran mengenai budaya Tesla muncul".
Menurutnya hal itu menyebabkan kerugian financial pada perusahaan. Selain juga menyebabkan kerusakan yang dinilai tidak bisa diperbaiki untuk reputasi Tesla.
Gugatan itu menuding Elon Musk bersama 11 anggota dewan perusahaan melanggar kewajiban fidusia dengan gagal mengatasi dan memperbaiki soal laporan internal diskriminasi dan pelecehan. Hal itu menyebabkan Tesla kehilangan karyawan berkualitas tinggi dan mengeluarkan biaya untuk kasus itu.
![]() |
Reuters mencatat gugatan ini merupakan yang terbaru untuk Tesla. Sebelumnya perusahaan juga dituding melakukan diskriminasi rasial dan pelecehan seksual di pabriknya.
Bukan hanya Tesla yang bermasalah. SpaceX kabarnya baru saja memecat karyawannya karena membantu menyusun dan mendistribusikan surat mengkritik perilaku Elon Musk.
Mengutip New York Times, Reuters menuliskan surat itu ditandatangi oleh beberapa pegawai SpaceX dan berakhir dengan pemecatan. Dalam surat itu, Elon Musk dituding jadi sumber gangguan dan rasa malu para karyawan karena perilakunya.
Menurut para pegawai itu, SpaceX tidak menjalankan mantra "No Asshole" atau kebijakan tanpa toleransi pada pelanggaran seksual.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Teknisi Tesla Bongkar Habis Kebohongan Elon Musk