
"Hantu" Resesi Ekonomi Kini Hinggapi Spotify

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform streaming musik, Spotify memutuskan untuk memperlambat perekrutan karyawan baru tahun ini sebesar 25%. Ini sebagai respons akan meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya resesi ekonomi.
Keputusan untuk memperlambat perekrutan karyawan ini dikabarkan langsung oleh CEO Spotify Daniel Ek kepada seluruh karyawan perusahaan melalui surat elektronik (email) memo internal.
Keputusan ini menjadi sinyal terbaru bahwa perusahaan teknologi, banyak di antaranya tumbuh signifikan selama pandemi Covid-19, mengurangi pertumbuhan karyawan karena adanya ketidakpastian ekonomi yang membayangi.
Sektor teknologi diketahui telah menurunkan kecepatan perekrutan pejabat eksekutif hingga bahkan mengurangi jumlah karyawan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) di Coinbase dan mengurangi perekrutan karyawan baru di induk Facebook, Meta.
Awal pekan ini, indeks S&P 500 di bursa saham Amerika Serikat jatuh dan dalam tren bearish (tren menurun) dampak dari kebijakan bank sentral AS Federal Reserve pada Rabu (15/6/2022) yang mengumumkan kenaikan suku bunga besar untuk meredakan lonjakan inflasi.
Juru bicara Spotify Adam Grossberg memberikan alasan kebijakan ini seperti yang disampaikan Chief Financial Officer Spotify Paul Vogel dalam pemaparan kinerja keuangan perusahaan baru-baru ini.
"Kami jelas menyadari meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Dan sementara kami belum melihat dampak material apa pun terhadap bisnis kami - kami terus mencermati situasi dan mengevaluasi pertumbuhan jumlah karyawan kami dalam waktu dekat," terangnya seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (16/6/2022)
Dalam email kepada karyawan, Daniel Ek mengatakan Spotify akan "mengurangi pertumbuhan perekrutan sebesar 25%." Namun dia mengatakan perusahaan akan "terus merekrut dan tumbuh, kami hanya akan memperlambat langkah itu dan menjadi sedikit lebih berhati-hati."
Grossberg menolak untuk merinci kebijakan pengurangan perekrutan karyawan baru sebesar 25% tersebut.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Spotify Playlist in a Bottle Lagi Viral, Ini Cara Buatnya