Terungkap! Ini Alasan di Balik Ramai Startup PHK Karyawan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
10 June 2022 13:30
Ilustrasi PHK (Freepik)
Foto: Ilustrasi PHK (Freepik)

Era suku bunga rendah telah berakhir. Akibatnya saham teknologi jatuh, investasi di sektor ini pun merosot, dan para perusahaan startup mulai mengencangkan ikat pinggang. 

Meninjau ulang kembali valuasi perusahaan teknologi setelah pandemi mulai terkendali. Di hulu, para investor mulai menetapkan standar ketat dalam menggelontorkan dana. Sementara lainnya mulai menarik dana sehingga investasi merosot.

Ketua dan CEO SoftBank Masayoshi Son mengatakan di Jepang akan lebih defensif dalam mengucurkan pendanaan. Ditandai dengan "kriteria investasi yang lebih ketat."

Masalahnya pendanaan investor adalah tulang punggung dari perusahaan startup yang rajin bakar duit. Memang skala berkembang tetapi laba yang tak kunjung datang jadi perhatian khusus. Sehingga saat aliran dana mulai susut, efisensi menjadi opsi perusahaan startup untuk menjaga operasional mereka.

"Sehingga startup yang sebagian besar masih bertumpu dari dana hasil fundraising harus melakukan efisiensi yang akhirnya dapat mengakibatkan layoff (pemutusan hubungan kerja/PHK)," ungkap Managing Plug and Play Indonesia Wesley Harjono kepada CNBC Indonesia.

Beberapa bulan ke depan, startup juga disebut bakal susah mencari investor baru. Y Combinator (YC), salah satu investor terkemuka Silicon Valley, menyebut kinerja saham perusahaan teknologi yang buruk di bursa berdampak signifikan terhadap aktivitas investasi venture capital (VC).

VC akan lebih sulit mengumpulkan uang, sedangkan pihak yang menitipkan modal di VC atau limited partner (LP) akan mengharapkan uang mereka diinvestasikan dengan lebih disiplin.

Perlambatan ekonomi ini terutama akan berdampak ke startup dengan skala internasional, bermodal aset fisik besar, margin keuntungan rendah, serta perusahaan lainnya yang butuh modal banyak dan waktu lebih panjang untuk mulai mencetak pendapatan.

YC mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang, bagi para founder startup, langkah yang aman dilakukan adalah bersiap untuk yang terburuk.

Jika situasi saat ini sama buruknya dengan dua periode perlambatan ekonomi terakhir, cara terbaik bagi startup untuk bertahan adalah dengan menggunakan 30 hari ke depan untuk menyusun strategi memangkas biaya dan memperpanjang runaway.

Mengacu pad quartz pendanaan global pada kuartal pertama 2022 turun mendekati US$ 150 miliar. Padahal pada kuartal sebelumnya mencapai puncaknya di level US$ 180-an miliar.

Investasi StartupFoto: qz.com
Investasi Startup



Selain itu, efisensi harus dilakukan oleh perusahaan seperti menutup unit bisnis yang dianggap tidak menguntungkan dan mengurangi biaya-biaya seperti pegawai. Efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan startup  menimbulkan PHK massal. Layoff.fyi mencatat ada 16.935 orang karyawan startup yang harus berhenti pada Mei 2022, tertinggi sejak Mei 2020. Bahkan hingga 1 minggu bulan Juni berjalan, sudah ada 2.981 orang yang terkena PHK. Sehingga secara keseluruhan PHK di startup sejak 2020 sebanyak 129.373 orang pada kuartal pertama 2022. Berkali-kali lipat dibandingkan kuartal I 2020 sebesar 9.628 orang.

Berdasarkan industrinya, sektor makanan dan transportasi paling banyak terjadi PHK. Pada 2022, jumlah karyawan yang diputus kerjanya mencapai 6.650 orang, Sedangkan untuk sektor transportasi sebanyak 5,511 orang. 

PHK Startup per BulanFoto: layoff.fyi
PHK Startup per Be

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/roy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular