NASA Kumpulkan Peneliti Tim UFO, Mau Berburu Alien?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 10/06/2022 10:45 WIB
Foto: Seorang pilot mengklaim dia melihat armada UFO di atas Samudra Pasifik. Video itu diambil di sekitar 39.000 kaki.Seorang pilot mengklaim dia melihat armada #UFO di atas Samudra Pasifik. Video itu diambil di sekitar 39.000 kaki. (Tangjkapan Layar viua Twitter @@ChillzTV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA membentuk tim studi yang didedikasikan untuk UFO. Tim itu untuk meneliti fenomena udara tak dikenal atau unidentified aerial phenomena (UAP).

Mereka akan diminta melakukan identifikasi data UAP apa yang sudah ada, menentukan cara terbaik mengumpulkan data UAP, dan mengembangkan metode mempelajari sifat UAP. Penelitian ini akan dimulai pada musim gugur mendatang.


Le'Inn as an influx of tourists responding to a call to 'storm' Area 51, a secretive U.S. military base believed by UFO enthusiasts to hold government secrets about extra-terrestrials, is expected in Rachel, Nevada, U.S. September 19, 2019. REUTERS/Jim Urquhart" title="'storm' Area 51, pangkalan militer rahasia AS yang diyakini oleh para penggemar UFO untuk menyimpan rahasia pemerintah tentang makhluk luar angkasa (REUTERS/Jim Urquhart)" />Foto: 'storm' Area 51, pangkalan militer rahasia AS yang diyakini oleh para penggemar UFO untuk menyimpan rahasia pemerintah tentang makhluk luar angkasa (REUTERS/Jim Urquhart)

Tim tersebut akan dipimpin oleh astrofisikawan David Spergel, Presiden Yayasan Simons di New York City, serta Daniel Evans yang merupakan asisten wakil administrator asosiasi untuk penelitian di Direktorat Misi Sains NASA.

"Selama beberapa dekade, NASA telah menjawab panggilan untuk mengatasi sejumlah misteri paling membingungkan dan ini tidak berbeda," jelas Evans, dikutip dari Tech Crunch, Jumat (10/6/2022).

"Saya ingin menggarisbawahi NASA diposisikan secara unik untuk menangani UAP, karena siapa lagi selain kita yang bisa menggunakan kekuatan data serta sains melihat apa yang terjadi di langit? Dan sejujurnya ini mengapa kami melakukannya".

Penelitian UFO kali ini bukan pertama kalinya. Pada 1952 dan 1969, Angkatan Udara AS (USAF) juga telah mempelajarinya dalam Project Blue Book.

Sementara itu The New York Times pada 2017 melaporkan program penelitian UAP Pentagon berakhir tahun 2012 karena kekurangan dana. Laporan soal Advanced Aerospace Threat Identification Program (AATIP) menarik minat masyarakat terkait UAP.

Berikutnya Departemen Pertahanan juga membentuk Unidentified Aerial Phenomena Task Force (UAPTF). Serta ada juga penerusnya bernama Airborne Object Identification and Management Synchronization Group (AOIMSG).

Namun Tech Crunch mencatat program tersebut belum menjelaskan soal penampakan UAP. Termasuk belum menghasilkan bukti nyata UFO merupakan makhluk luar angkasa.

Sementara itu NASA mengatakan UAP kemungkinan bukan pesawat antariksa milik alien. "Tidak ada bukti UAP berasal dari luar Bumi," ujar lembaga itu.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center