Kebal Badai PHK Startup, Apa Itu Startup Bootstrap?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 June 2022 11:35
start up
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang PHK di startup memang sedang menimpa banyak perusahaan saat ini. Namun ternyata ada perusahaan yang relatif tak terpengaruh, yakni perusahaan rintisan bootstrap.

Investopedia menuliskan boostrap adalah situasi pengusaha memulai perusahaan dengan modal kecil dan mengandalkan uang selain dari investor. Misalnya dengan uang pribadi atau pendapatan operasional dari perusahaan baru, dikutip Kamis (9/6/2022).

Pengembang aplikasi Go-jek Alamanda Shantika (Foto: Lynda Hasibuan/CNBC Indonesia)Foto: Pengembang aplikasi Go-jek Alamanda Shantika (Foto: Lynda Hasibuan/CNBC Indonesia)
Pengembang aplikasi Go-jek Alamanda Shantika (Foto: Lynda Hasibuan/CNBC Indonesia)

Contohnya, perusahaan bisa melakukan pra-order untuk produknya. Dengan begitu dana yang didapatkan bisa untuk membangun atau mengirimkan produk yang dijual.

Dibandingkan dengan mengandalkan uang dari modal ventura, boostrap jauh lebih menguntungkan, sebab pengusaha bisa mempertahankan kendali pada seluruh keputusan dalam perusahaan.

Penulis The Art of Startup Fundraising & Serial Enterpreneur, Alejandro Cremades menyatakan bootstrap bisa jadi ide yang berhasil jika pengusaha bersemangat dan bekerja keras. Dengan cara ini, pendiri perusahaan dapat memiliki 100% bisnisnya.

"Bahkan dengan satu atau dua pendiri, bagian ekuitas Anda akan jauh lebih besar daripada jika melakukan beberapa putaran penggalangan dana dan terus menipiskan kepemilikan. Bahkan dengan perusahaan dan pendapatan yang jauh lebih kecil, bagian Anda mungkin jauh lebih berharga dari mengumpulkan uang untuk mencapai US$1 miliar," ujarnya dalam laman Forbes.

Salah satu yang menerapkan bootstrap adalah Alamanda Shantika melalui perusahaannya Binar Academy. Dalam laman Linkedin-nya, dia menjelaskan konsep itu mengajarkan membangun fondasi yang kuat serta berpikir untuk bisa mengembangkan unit yang sehat.

Selain itu ada juga platform pencarian rumah Estately. Pendirinya Galen Ward dan Douglas Cole melakukan bootstrap dan menginvestasikan US$4.000 untuk membeli server murah, membayar biaya pendirian dan memelihara landasan untuk menutupi biaya lain.

Dari modal US$4.000, nilai perusahaan tersebut melesat tumbuh menjadi US$1 juta pada 2014.

Meski begitu, bootstrap tak selalu berjalan mulus. Cremades menjelaskan beberapa hal yang mungkin jadi tantangan untuk menjalankan konsep ini.

Pertama adalah kehabisan uang. Jadi para pengusaha perlu melakukan penganggaran keuangan yang cermat agar tetap bisa bertahan.

Selain itu adalah tantangan pertumbuhan. Pengusaha yang memilih menggalang dana investor memiliki alasan untuk perusahaannya bisa menjadi skala besar dan cepat, dan itu jadi strategi bertahan dan berkembang.

Namun tanpa adanya modal dari pihak luar, maka langkah pengusaha jadi terbatas. Termasuk dalam mendanai pemasaran dan insentif yang bisa diberikan untuk melayani pelanggan.

"Semua itu dapat menghambat potensi pertumbuhan," kata Cremades.

Cremades juga menekankan boostrap butuh kerja keras. Tidak hanya itu, tetapi juga harus bekerja sangat keras karena pendiri startup mungkin akan mengisi lebih banyak peran di perusahaan.

"Anda punya lebih sedikit anggaran untuk merekrut bakat terbaik dan upaya retensi. Opsi saham Anda mungkin tidak memiliki banyak arti," jelasnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perancang Aplikasi Gojek Soal PHK Startup: "I Told You So"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular