Makin Banyak Startup 'Terkena' PHK Karyawan, Cek Daftarnya!

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Kamis, 09/06/2022 09:35 WIB
Foto: Infografis/ Calon Founder, Ini 3 Langkah Mudah Menghitung Valuasi Startup /Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Daftar perusahaan rintisan atau startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan makin panjang.

Beberapa di antaranya merupakan perusahaan yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Kebanyakan dari startup memilih jalan PHK untuk fokus pada investasi lebih lanjut dengan rencana jangka panjang.

Terbaru ada iPrice, startup e-commerce yang memutuskan untuk mengurangi 20% karyawan. Berikut ini daftar terbaru startup yang mengambil langkah PHK karyawan, dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).


1. Lummo

Foto: REUTERS/MARIO ANZUONI
Amazon founder Jeff Bezos and Lauren Sanchez pose at the LACMA Art+Film Gala in Los Angeles, California, U.S. November 6, 2021. REUTERS/Mario Anzuoni

Startup fintech yang didukung Jeff Bezos, Lummo (sebelumnya dikenal sebagai BukuKas) dikabarkan melakukan PHK kepada stafnya.

Selain itu mereka juga menghentikan ekspansi LummoSHOP, layanan yang memungkinkan pedagang offline untuk mendirikan toko online, demikian dikutip dari DealStreetAsia, Kamis (9/6/20220.

Sejauh ini, sekitar 100 karyawan dilaporkan telah kehilangan pekerjaan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. CNBC Indonesia telah menghubungi Lummo untuk meminta konfirmasi atas kabar ini.

Perusahaan mengambil tindakan ini karena ketidakpastian saat ini dalam situasi ekonomi global, yang memiliki dampak besar pada ekosistem startup, dan akses yang sulit ke modal.

2. iPrice

Platform eCommerce Asia Tenggara iPrice Group melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 20% stafnya. PHK tersebut terjadi tiga bulan setelah perusahaan mengumumkan investasi US$5 juta dari konglomerat Jepang Itochu Corporation dan KDDI Corporation.

Co-founder iPrice Group David Chmelař, mengatakan bahwa mereka masing-masing memerlukan investasi lebih lanjut dengan rencana jangka panjang.

"Dalam lingkungan ekonomi yang tidak menentu saat ini, penting untuk fokus pada produk inti perusahaan," ucapnya, dikutip dari Marketing Interactive.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat

Pages