'Kiamat' Cabang Bank di Depan Mata, Ini Dia Bukti Terbarunya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
31 May 2022 09:15
BRI juga memberikan layanan di kantor cabang BRI secara terbatas selama dua hari yakni pada tanggal 12 dan 15 Mei 2021.
Layanan perbankan yang diberikan diantaranya berupa pembukaan rekening, tarik setor simpanan, setoran pinjaman, complain handling, dan jual beli bank notes. Penebusan setoran BBM/Non BBM untuk layanan Pertamina bisa dilakukan di 135 kantor cabang. Sementara itu pelayanan pick up service layanan korporat PT. ASDP Indonesia Ferry bisa dilakukan di 37 kantor cabang
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Digitalisasi mengubah perilaku masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan. Inklusi keuangan kini dijalankan berbasis gawai, yang memicu penurunan jumlah kantor cabang bank beberapa tahun terakhir.

Transaksi keuangan yang biasanya harus mendatangi kantor cabang, mulai ditinggalkan. Para nasabah mulai menggunakan ATM ataupun melalui digital untuk bertransaksi.

Di sisi lain, penggunaan ATM juga makin berkurang. Ini juga diikuti dengan tingginya penggunaan transaksi online.

Hal tersebut terlihat dari laporan Bank Indonesia (BI) per Januari 2022, yang menyatakan nilai transaksi uang elektronik bertumbuh 66,65% secara tahunan, mencapai Rp 34,6%.

Hal serupa juga terjadi pada nilai transaksi digital banking. Peningkatannya mencapai 68,2% per tahun dan menjadi Rp 4.314,2 triliun.

Transaksi dengan menggunakan QRIS juga bertumbuh, yakni secara nominal 290% per tahun dan volume sebesar 326% yoy.

Transaksi ATM serta kartu debit dan kredit masih bertumbuh. Namun tak setinggi yang terjadi pada transaksi digital, yakni tumbuh 14,39% menjadi RP 711,2 triliun.

Selain itu, kiamat juga akan terjadi pada nomor rekening bank karena nomor tersebut akan berganti menjadi Payment ID.

Hal ini terlihat dalam dokumen Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Bank sentral akan mengarahkan untuk modernisasi infrastruktur sistem pembayaran ritel yang efisien dan aman, yakni dengan pemanfaatan teknologi terkini.

"Konfigurasi sistem pembayaran ritel Indonesia saat ini belum cukup memadai dalam menjawab tantangan di era digital," tulis BI.

Inisiatif tersebut diharapkan bisa merespons kebutuhan masyarakat. Termasuk dalam melakukan transaksi secara digital.


(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article "Kiamat Teller Bank" RI Tak Terelakkan? Begini Situasinya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular