
Tsunami PHK Hantam Eropa, Startup Quick Commerce Rakus Modal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Quick-commerce kini menjadi layanan yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat. Sesuai namanya aplikasi quick-commerce tak butuh waktu lama untuk pengirimannya, hanya sekitar 15-30 menit saja.
Namun, model bisnis quick commerce punya ciri khas yang bisa menjadi kekurangannya. Tidak peduli seberapa efisien yang diterapkan sistem quick commerce, biaya operasionalnya selalu lebih tinggi dari layanan e-commerce biasa.
Perusahaan quick commerce membutuhkan modal besar untuk menyediakan infrastruktur gudang, termasuk rantai pendingin untuk barang kebutuhan sehari-hari, dan pengiriman karena mereka mempekerjakan sendiri petugas pengirim barang, demi kecepatan waktu pengiriman.
Dampaknya mulai terasa di Eropa. Dua aplikasi quick-commerce terbesar, Getir dan Gorillas, mengumumkan keputusan untuk memberhentikan ratusan karyawan. Perusahaan lain, Zapp, juga mengatakan sedang mengusulkan pengurangan tim-nya di Inggris.
Getir mengatakan kepada staf bahwa mereka berencana untuk mengurangi jumlah karyawan global sebesar 14%. Perusahaan Turki itu mempekerjakan lebih dari 6.000 orang di seluruh dunia, menurut LinkedIn, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (30/5/2022).
Sementara, Gorillas, mengatakan membuat keputusan yang sangat sulit untuk melepaskan sekitar 300 karyawannya, dengan alasan kebutuhan untuk mencapai profitabilitas dalam jangka panjang. Perusahaan yang berbasis di Berlin ini juga mengevaluasi kemungkinan keluar dari pasar Italia, Spanyol, Denmark dan Belgia.
Di antara opsi strategis lainnya, karena mengalihkan fokus ke pasar yang lebih menguntungkan seperti AS, Inggris, dan Jerman.
"Ini adalah langkah penting yang akan membantu Gorillas menjadi bisnis yang lebih kuat dan lebih menguntungkan dengan fokus yang tajam pada pelanggan dan mereknya," kata Gorillas dalam sebuah pernyataan.
Menurut laporan, Gorillas saat ini masih berjuang untuk mendapatkan pendanaan tambahan. Perusahaan tidak segera dapat dimintai komentar ketika dihubungi oleh CNBC Internasional.
Getir dan Gorila telah mengumpulkan US$1,8 miliar dan US$1,3 miliar hingga saat ini. Getir mencetak penilaian US$ 12 miliar pada Maret, sedangkan Gorila terakhir bernilai $ 3 miliar. Kedua perusahaan telah menghabiskan sejumlah besar uang tunai untuk berekspansi di AS.
Perusahaan rintisan grosir yang berbasis di London, Zapp, mengkonfirmasi laporan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk melakukan PHK hingga 10% dari staf. Keputusan akhir belum dibuat karena konsultasi sedang berlangsung dengan karyawan perusahaan Inggris.
Zapp mengumpulkan $200 juta dalam putaran pendanaan Januari. Investasi tersebut didukung oleh pembalap Formula Satu Lewis Hamilton.
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Quick Commerce Populer, Belanja Online Hitungan Menit