
Sri Mulyani Ungkap 'Kiamat' Teller Bank, Semengerikan Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi membuat perubahan secara signifikan di berbagai sektor termasuk perbankan. Bahkan membuat sejumlah pekerjaan kemungkinan akan hilang misalnya teller hingga back office.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi masalah ini. Menurutnya disrupsi dan transformasi digital tidak hanya terjadi di Indonesia namun menjadi tantangan global.
Disrupsi digital memang menghilangkan beberapa pekerjaan, tetapi akan muncul ekonomi-ekonomi baru juga nantinya.
"Transformasi digital itu memunculkan ekonomi-ekonomi baru. [Teller dan back office bank] mungkin akan hilang katakanlah begitu tetapi pasti akan memunculkan services baru yang dibutuhkan masyarakat," terangnya.
Sri Mulyani mengatakan transformasi digital dan kesiapan penduduk juga jadi perhatian pemerintah. Apalagi Indonesia punya bonus demografi hingga tahun 2030, yakni saat pertumbuhan kelas produktif terus meningkat.
Untuk menyiapkan generasi muda, pemerintah melakukan beberapa upaya. Dari sisi pendidikan dengan menyiapkan anggaran fungsi pendidikan sebesar Rp 550 triliun.
Pembangunan infrastruktur digital juga terus dilakukan. Oleh karena itu pemerintah butuh investasi besar untuk menyediakan dari satelit hingga menara telekomunikasi base transceiver station (BTS).
"Mengenai training yang lain kita terbuka. Kita punya kartu Prakerja, ini sebenarnya untuk menyapu mana yang dibutuhkan masyarakat, banyak di antara pelaku dan provider itu mulai memunculkan banyak pilihan," jelas Sri Mulyani.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Sri Mulyani Soal 'Kiamat' Teller Bank, Akan Ada PHK?