2 Kunci Transformasi Digital ala Kemenkes, Simak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku dipaksa melakukan transformasi digital saat pandemi melanda.
Konsep transformasi digital sendiri merupakan pemanfaatan digital untuk menunjang produktivitas, efektivitas, dan efisiensi di sektor pemerintahan dalam melayani publik.
Selama ini, penerapan layanan publik melalui aplikasi digital sebenarnya sudah dilakukan. Namun, karena masing-masing direktorat membuat aplikasi sendiri, dampaknya masih kecil dan manfaatnya tidak maksimal.
Deputy Chief Digital Transformation Office DTO Kemenkes, Agus Rachmanto, mengatakan transformasi digital yang telah dan terus diupayakan pihaknya bertumpu pada 2 hal.
"Pertama, yang dulunya berpusat pada pemerintah (government centric), kini perpusat ke publik (citizen centric). Harapannya bisa langsung berguna ke masyarakat," kata dia dalam acara Tech & Telco Summit 2024 yang digelar CNBC Indonesia, Selasa (5/3/2024), di Menara Bank Mega, Jakarta.
"Kedua, yang dulunya masing-masing [direktorat] membangun aplikasi, kami ingin jadi satu platform di dalam goverment technology ini," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Agus mengatakan transformasi digital yang krusial untuk melayani publik perlu kesepakatan dalam beberapa hal. Antara lain terkait dengan identitas digital, standar data, dan bagaimana hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kami harap ini menjadi solusi di sektor kesehatan dan ini yang dilakukan hingga saat ini. Konsisten dengan blue print yang ada," ia menjelaskan.
(fab/fab)
Next Article 6.400 Anak Sekolah Adu Jago Teknologi di Jakarta


Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Supaya Memori Tidak Penuh

BYD Jual Atto 1 Cuma Rp 195 Juta, Pedagang Mobil Bekas Takut dan Resah

Ini Reaksi Dunia soal Prancis Resmi Mengakui Negara Palestina

Makin Memanas! Potret Thailand-Kamboja Mulai Serang Artileri Berat

Trump Minta Data Warga RI Ditransfer ke AS, Begini Respons Prabowo!

Diburu OJK & Interpol, Eks CEO Investree Malah Jadi CEO di Qatar

Bendungan Terbesar Dunia Rp2.700 T, Ambisi Terliar China di Atap Dunia
