
Teka-teki Strategi Promo Grab, Besar Ojek atau Pesan Antar?

Skema insentif berbeda yang diberikan Grab untuk mitra dan konsumen di segmen GrabFood dan transportasi online bisa menggambarkan iklim kompetisi yang dihadapi perusahaan. Grab harus menjaga keseimbangan antara dua sasaran, memikat konsumen dan menjaga para mitra bertahan.
Di laporan keuangannya, Grab membagi insentif yang dikucurkan menjadi tiga, yaitu insentif dasar, insentif ekses, dan insentif konsumen. Dua insentif yang paling awal diberikan untuk mitra, baik pengemudi maupun pedagang.
Berdasarkan penjelasan di catatan kaki perusahaan, insentif dasar menggambarkan insentif yang diberikan kepada partner hingga nilai yang setara dengan komisi yang dikutip Grab. Artinya, jika Grab mengutip Rp 1 dari sebuah transaksi, insentif yang dicatat sebagai insentif dasar untuk mitra adalah Rp 1. Selebihnya, dicatat Grab sebagai insentif ekses.
CNBC Indonesia telah menghubungi Grab untuk mengonfirmasi interpretasi ini, tetapi belum mendapatkan respons.
Dari grafik di atas, jelas terlihat bahwa mayoritas dari komisi yang dikutip Grab dari total transaksi di segmen Delivery, berujung di kantong mitra dan konsumen dalam bentuk insentif. Konsumen adalah penerima insentif paling besar, yaitu 9,8% dari GMV yang setara dengan US$250 juta (Rp 3,6 triliun).
Dengan insentif sedemikian besar, tidak heran GMV Grab di Delivery bisa naik pesat. Hanya saja, pertumbuhan GMV yang 50% yoy pada Q1 2022 masih kalah dari kenaikan insentif untuk konsumen yang nyaris dua kali lipat (dari US$140 juta pada Q1 2021).
Di sisi lain, insentif yang diterima oleh mitra penyedia dan konsumen pengguna jasa transportasi online Grab tidak sampai setengah dari total komisi yang diambil Grab.
Namun, porsi dari GMV yang diberikan sebagai insentif dasar untuk mitra pengemudi penyedia jasa transportasi jauh lebih besar dari yang mereka terima sebagai kurir yaitu 3% dibandingkan dengan 0,6%.
Mungkin, ini ada hubungannya dengan permintaan yang belum kembali normal. Insentif dasar yang besar membuat para mitra pengemudi bertahan karena penghasilan mereka tidak terlalu bergantung dengan jumlah order setiap hari.
Dalam siaran persnya, Grab menyatakan berencana terus mengurangi besaran insentif ini, terutama di segmen Delivery. "Kami fokus memperbaiki unit economics dengan mengurangi porsi insentif dari GMV."
Grab percaya diri, penurunan insentif tidak akan diikuti dengan penurunan transaksi di aplikasinya. Alasannya, permintaan pesan antar makanan tetap stabil di Q2 2022 meskipun Grab mulai mengurangi insentif yang diberikan dan di tengah pelonggaran pembatasan di kebanyakan negara.
(dem/dem)[Gambas:Video CNBC]