Kisah Investor Terra LUNA Rugi Miliaran, Ditangkap Polisi

Jakarta, CNBC Indonesia - Cryptocurrency atau uang kripto bisa bikin seseorang kaya dalam semalam, dan miskin dalam semalam pula. Hal ini dialami oleh seorang Pria asal Korea Selatan bernama Samaran Chancers. Ia bahkan kini berurusan dengan pihak berwajib negeri ginseng.
Chancers mulai berinvestasi pada cryptocyrency pada 2017 silam. Ia mengaku berhasil menjadi kaya dalam lima tahun terakhir karena kenaikan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Namun kini kondisi berbalik arah. Dia menderita karena keruntuhan harga Terra LUNA dan TerraUSD, dua token kripto yang dikembangkan Terrareform Labs, yang didirikan Do Kwon.
"Saya merasa seperti mati," ujar Chancers seperti dikutip dari BBC International, Selasa (24/5/2022). "Saya kehilangan banyak uang dalam waktu singkat. Sekitar US$2,4 juta (Rp 35,04 miliar dari keduanya."
Chancers mengaku menginvestasikan dana US$800.000 pada Terra LUNA. Awalnya harga Terra LUNA naik tinggi dari US$5 menjadi US$116. Namun pada 9 Mei harganya anjlok 99% dalam 48 jam. Bahkan sempat menyentuh US$0,00002 per koin.
Pada saat itu, para investor Terra LUNA mencoba mencari jawaban atas kekacauan ini pada media sosial milik Do Kwon. Mereka juga ingin tahu rencana penyelamatan atas situasi ini. Chancers juga melakukan hal yang sama tetapi dia melakukan tindakan yang lebih jauh.
Dalam keadaan keputusasaannya dan kurang komunikasinya Do Kwon atas anjloknya harga kripto Terra LUNA, Chancers mencari di online dan menemukan alamat rumah Do Kwon di Seoul, Korea Selatan.
"Saya ingin bertanya kepadanya tentang rencananya untuk Terra LUNA. Saya mengalami kerugian besar dan ingin berbicara dengannya secara langsung," kata Chancers.
Ia bergegas menuju rumah Do Kwon. Tak lupa dia menyiarkan secara langsung kunjungannya ke rumah Do Kwon melalui saluran AfreecaTV miliknya.
Namun Ia tak menemukan Do Kwon di rumahnya. Istri Do Kwon yang membuka pintu dan mengatakan suaminya sednag keluar rumah. Lebih buruk lagi, polisi menangkapnya atas aksi tersebut.
"Saya menyerahkan diri ke polisi dua kali," kata Chancers. "Saya tidak masuk tanpa izin di properti Do Kwon (tetapi menurut hukum Korea Selatan, pergi ke rumah orang lain dan mencoba berbicara dengan pemilik rumah adalah ilegal)."
Chancers mengatakan kemungkinan besar dia akan dikenakan denda dan catatan kriminal yang bisa membuat hidupnya sulit.
"Ini sangat sulit," terang Chancers. "Saya kehilangan banyak uang dan sekarang saya sedang diselidiki polisi. Saya awalnya menjabat sebagai pengawai negeri sipil (PNS) di Korea Selatan - tetapi jika saya dihukum karena kasus ini, saya mungkin tidak dapat kembali menjadi PNS lagi."
Chancers menambahkan Do Kwon tidak dimintai pertanggungjawaban atas proyek yang gagal, tetapi dia harus meminta maaf secara terbuka karena tindakannya yang dianggap sebagai skandal.