Bos Biofarma Buka-Bukaan Soal Vaksin Covid-19 Kadaluwarsa
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu sempat heboh terkait vaksin expired alias melewati masa pakainya. Menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, vaksin itu berasal dari hibah bukan yang pihaknya beli.
Sementara vaksin yang dari Bio Farma, dia mengatakan bisa dilakukan perpanjangan masa waktunya. Yakni dengan mengirimkan data stabilitas ke Badan POM.
"Mostly di vaksin hibah. kalau yang kami beli sendiri sudah mendekati expired bisa kirim data stabilitas sehingga bisa diperpanjang," kata Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Senin (23/5/2022).
"Permasalahan vaksin hibah dikirim dari berbagai macam manufaktur tidak melakukan lagi uji stabilitas".
Dia menambahkan selama ada data stabilitas, vaksin yang disimpan di Bio Farma akan bisa minta perpanjangan waktu ke BPOM. Namun jika tidak, menurut Honesti, sesuai aturan harus dimusnahkan.
Terkait vaksin expired, Honesti juga memastikan tidak mempengaruhi keuangan perusahaan. Alasannya karena ada yang dari hibah, sementara untuk vaksin beli seperti AstraZeneca akan mengganti vaksin yang akan kadaluwarsa itu.
"Enggak juga karena hibah, yang beli ada AstraZeneca 640 ribu dosis, sudah contact ke AstraZeneca akan diganti dengan vaksin baru, secara finansial tidak mempengaruhi," ujar Honesti.
Dalam kesempatan itu, Honesti juga sempat ditanyakan mengenai putusan Mahkamah Agung terkait vaksin halal. Dia mengatakan sejauh ini yang masuk dalam kategori vaksin halal adalah Sinovac.
Honesti mengatakan pihaknya saat pengadaan vaksin Covid-19 memastikan halal jadi salah satu kriteria. Namun karena ada kendala pasokan, menurutnya akhirnya juga melakukan kerja sama dengan produsen lain.
"Kalau seandainya keputusan MA yang siap sekarang Sinovac. Masalah supply vaksin tidak mencukupi," kata dia.
(npb/npb)