Terra LUNA Tak Berharga, Bos Binance Ungkap Kesalahannya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 23/05/2022 08:50 WIB
Foto: Changpeng Zhao, CEO dan Pendiri bursa kripto Binance (REUTERS/Darrin Zammit Lupi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa waktu terakhir, keterpurukan Terra Luna jadi perbincangan hangat. Bos Binance, Changpeng Zhao juga buka suara terkait hal ini dan mengungkapkan kesalahan tim Luna.

Zhao mengakui tidak ada solusi hebat dan menyenangkan semua orang. Ada banyak usulan tetapi semua punya kekurangannya masing-masing.

"Sayangnya tidak ada solusi hebat di sini yang bisa menyenangkan semua orang. Banyak usulan yang didiskusikan di masyarakat. Sayangnya, semua memiliki kekurangan," tulis Zhao dalam website resmi Binance, dikutip Senin (23/5/2022).


Salah satu yang dia jelaskan mengenai cacat desain yang disebutnya paling bodoh, yakni menerbitkan lebih banyak aset akan meningkatkan nilai total atau kapitalisasi pasar.

Menurutnya, mencetak token lebih banyak tidak akan menciptakan nilai, tetapi justru akan melemahkan nilai aset kripto yang ada di tangan pemegang eksisting. "Mencetak Luna secara eksponensial membuat masalah jadi jauh lebih buruk. Siapapun yang merancang ini harus diperiksa otaknya," kata dia.

Kelemahan lain Luna, menurut Zhao adalah insentif yang terlalu agresif yaitu APY (Annual Percentage Yield) tetap 20% dari Anchor untuk mendorong pertumbuhan. Dia mengatakan insentif bisa digunakan untuk menarik pengguna, tapi pada akhirnya perlu mendapatkan return untuk mempertahankan bisnis.

Namun Zhao menjelaskan konsep "return" atau penghasilan dikacaukan karena tim proyek Terra Luna kemungkinan memasukkan token sendiri sebagai 'penghasilan', dan disebut cacat.

"Meskipun Terra punya ekosistem dengan beberapa kasus penggunaan, kecepatan pertumbuhan ekosistem tidak sebanding dengan kecepatan insentif yang digunakan untuk menarik pengguna baru. Pertumbuhan itu kopong, hingga akhirnya gelembung pecah," jelasnya.

Zhao juga menilai tim Terra terlambat menggunakan cadangan untuk memulihkan harga aset kripto ke target minimal US$1. Kekacauan ini bisa dihindari jika mereka menggunakan cadangan saat de-peg (selisih antara nilai token di pasar dengan nilai dolar AS) berada di level 5%. Saat nilai sudah turun 99%, mencoba menggunakan US$3 miliar untuk penyelamatan tidak akan berhasil.

Dalam unggahan itu, Zhao juga mengungkapkan cara menghindari risiko ini di masa depan. Berikut tips tersebut:

1. Sebagai investor, diversifikasi portofolio. Jangan simpan seluruh tabungan dalam satu koin karena menawarkan APY yang tinggi.

2. Jauhi investasi APY super tinggi, karena hampir tidak bertahan lama. APY tinggi = risiko tinggi.

3. Paling penting didik diri sendiri. Pelajari mengenai literasi keuangan setiap hari.


(npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat