Investasi Startup Masayoshi Son Bikin SoftBank Rugi Rp 271 T

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
12 May 2022 17:30
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama CEO Softbank, Masayoshi Son (kiri) dan Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair (kanan). (Dok. Instagram @erickthohir)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama CEO Softbank, Masayoshi Son (kiri) dan Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair (kanan). (Dok. Instagram @erickthohir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder Masayoshi Son siap untuk membuat rekor lain, tapi bukan ke arah positif. Ketika SoftBank pendapatan untuk kuartal Maret hari ini, Kamis (12/5), unit investasi Vision Fund mungkin telah kehilangan lebih banyak uang dalam satu kuartal daripada sebelumnya.

Softbank diperkirakan telah kehilangan sekitar US$ 18,6 miliar (sekitar Rp 271 triliun) pada portofolio publiknya selama kuartal yang berakhir pada 31 Maret. Bahkan, jumlah tersebut lebih besar dari rekor penurunan US$ 18,3 miliar pada kuartal kedua fiskal, menurut Kirk Boodry, seorang analis di Redex. Itu berarti kerugian dari Vision Fund mencapai sekitar US$ 10 miliar, berasa; dari saham SoftBank di dua dana investasi.

Ini berbanding terbalik dari tahun lalu ketika Son naik ke panggung di Tokyo untuk mengumumkan SoftBank telah menghasilkan lebih banyak uang dalam satu kuartal daripada perusahaan Jepang mana pun dalam sejarah.

Perusahaan yang ia dirikan sekitar 40 tahun yang lalu tersebut, pada saat itu mencapai laba bersih US$17,7 miliar, melampaui perusahaan raksasai Jepang, seperti Toyota Motor dan NTT Corp.

"Ini tidak normal. Investor, pasar mulai khawatir," kata Boodry, dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/5/2022).

Dua dana investasi Vision Funds yang dikelola SoftBank telah terpukul keras oleh jatuhnya valuasi perusahaan teknologi di tengah kenaikan suku bunga global dan dampak China yang memperketat cengkeraman regulasinya pada industri teknologi.

Coupang I Korea Selatan dan Didi Global Inc. asal China telah menjadi salah satu hambatan terbesar untuk Vision Fund, dengan penurunan harga saham kuartalan terbesar, masing-masing sebesar 40% dan 50%.

Kerugian terbesar Vision Fund hingga saat ini, terjadi pada kuartal kedua fiskal ketika pasar saham global merosot. Unit investasi tersebut kemudian mendapatkan kembali profitabilitas dan menghasilkan 109 miliar yen dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember.

Angka kerugian sebenarnya bergantung kepada besar kepemilikan saham dan valuasi portofolio investasi SoftBank yang saat ini masih merupakan perusahaan privat seperti ByteDance yang mengoperasikan platform video pendek populer TikTok dan Oyo Hotels India.

"Ada visibilitas yang jauh lebih sedikit pada bagian portofolio ini, terutama di Vision Fund 2, banyak dari investasi ini lebih kecil atau pada tahap lebih awal," tulis Boodry dalam sebuah catatan kepada investor.


(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru 6 Bulan SoftBank Ganti Bos Lagi, Ada Apa Son?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular