Simak! Ini Alasan Pemerintah Efisienkan Frekuensi 700 Mhz

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
10 May 2022 14:28
Infografis: Goodbye TV Analog, Ini Cara Dapat Set Top Box TV Digital Free
Foto: Infografis/Goodbye TV Analog, Ini Cara Dapat Set Top Box TV Digital Free/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Frekuensi radio 700 Mhz sudah lama menjadi andalan layanan lalu lintas data untuk internet. Ekonomi dunia pun di masa depan akan terus bertumpu pada keandalan transmisi data melalui jalur internet. Untuk itu, Indonesia kini sedang menata jalur pita emas 700 Mhz tersebut.

Frekuensi tersebut hingga saat ini masih digunakan lalu lintas penyiaran TV analog, berbeda dengan televisi berbayar/berlangganan, televisi kabel, dan streaming internet.

Berdasarkan Survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2019, menemukan di Indonesia sekitar 66% atau 44,5 juta rumah tangga di Indonesia masih menggunakan dan menikmati sajian TV Analog. Sedangkan sekitar 26% sudah menikmati sajian televisi berlangganan seperti kabel, parabola, atau streaming.

Namun, kini teknologi berkembang, terutama teknologi internet pita lebar (broadband), teknologi penyiaran analog perlu menyesuaikan. Kini analog mulai ketinggalan zaman. Teknologi penyiaran analog, menghabiskan rentang frekuensi 328 Mhz yang ada di pita 700 Mhz.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan teknologi analog dengan penyiarannya menghabiskan seluruh lajur. Padahal pada saat yang sama, frekuensi 700 Mhz juga berpotensi sangat berguna untuk lalu lintas layanan pita lebar internet.

Adanya penyiaran TV digital memungkinkan pemanfaatan frekuensi menjadi lebih efisien. Akan ada sekitar 112 Mhz pita lebar yang dapat digunakan untuk kepentingan lain. Johnny mengatakan efisiensi terhadap penggunaan spektrum di 700 Mhz akan sangat besar. Apalagi sekarang frekuensi tersebut sangat diperlukan untuk layanan pita lebar internet.

Untuk itu migrasi ke siaran TV digital pun menjadi salah satu langkah pemerintah melakukan efisiensi frekuensi.

"Siaran digital akan menciptakan penghematan frekuensi yang dapat digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler, yang umum dikenal sebagai digital dividend," kata Johnny beberapa waktu lalu.

Migrasi ke siaran TV digital dapat menjadi momentum untuk dapat mendukung menuju Indonesia Maju, dan menambah peluang berkembangnya ekonomi digital, dan menciptakan banyak peluang usaha baru. Hal itu sejalan dengan kemauan Presiden RI Joko Widodo dalam pidato pada tahun lalu.

"Tidak cukup keluar dari krisis, inilah momentum, untuk melakukan transformasi. Tinggalkan cara-cara lama, bangkitkan kekuatan sendiri, serta lakukan lompatan-lompatan kemajuan," ujar Jokowi.

Dengan siaran digital, 66% penduduk yang sebelumnya menikmati siaran analog, bisa menikmati siaran digital dengan gambar bersih dan suara jernih. Masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok juga bisa ikut menikmati manfaat penataan frekuensi emas 700 Mhz.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sambut Transformasi Penyiaran Digital Lewat TV Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular