Waspada Paylater, Bisa Jadi Ancaman Buat Kalian!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 May 2022 12:50
Transaksi PayLater & Modal Toko di Tokopedia Naik Pesat
Foto: Dok Tokopedia

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu terakhir, fitur paylater telah hadir di sejumlah layanan keuangan dan e-commerce. Layanan-layanan itu menghadirkan tawaran 'beli dulu bayar nanti' itu dengan beragam syarat yang berbeda.

Beberapa pengguna mungkin merasa layanan ini memudahkan untuk bertransaksi. Namun perlu diingat ternyata ada ancaman yang menyertai para pengguna paylater, mulai dari utang yang menumpuk hingga skor kredit pelanggan.

Berikut rangkuman CNBC Indonesia soal ancaman dan risiko penggunaan paylater yang juga dikenal sebagai sistem bayar tunda, Senin (9/5/2022):

Gagal Bayar
Dalam sebuah laporan 2021 lalu, Fitch Ratings mengatakan pelaporan kinerja utang dari sektor ini 'buram'. Banyak penyedia tidak melaporkan penggunaan layanan tersebut ke biro kredit.

"Akibatnya, utang paylater sering tidak terlihat pada dokumen kredit dan peminjam dapat mencoba untuk mendapatkan kredit paylater dari beberapa penyedia," tulis analis Fitch.

"Pemberi pinjaman [termasuk non-paylater] bisa jadi meremehkan tingkat utang peminjam saat memberikan utang baru."

Risiko gagal bayar pun bisa terjadi karena tidak ada pemeriksaan layar belakang kredit apapun pada para peminjam, ungkap Direktur Penelitian Argus Research, Stephen Biggar. Bahkan dia mengistilahkannya "membeli dulu dan tidak membayar nanti".

"Perusahaan-perusahaan ini tidak melakukan pemeriksaan latar belakang kredit apa pun terhadap peminjam," katanya dalam program talkshow, Squawk Box Asia beberapa waktu lalu.

Utang Menumpuk
Fitch juga memperingatkan utang paylater bisa menumpuk. Bukan tak mungkin juga bisa meluas ke utang kartu kredit.

Saat mereka tidak bisa membayar, ada kemungkinan para pengguna akan meminjam pada layanan lain untuk melunasi pinjaman paylater.

"Pengguna paylater mungkin mendapati diri mereka tidak mampu membayar pembayaran berkala dan kemudian berpaling ke kartu kredit atau bentuk lain dari [pinjaman[ utang berbunga tinggi untuk membayar utang paylater ini," kata Fitch.

Temuan Komisi Sekuritas dan Investasi Australia pada November 2020 mengungkapkan 15% konsumen Asutralia pengguna paylater harus mengambil pinjaman tambahan untuk melunasi utang paylater tepat waktu.

Di Inggris, Fitch mengutip bank besar negara itu ada lebih dari 660 ribu pelanggan membayar penyedia paylater mereka, 10% melebihi batas maksimal yang diperbolehkan di bulan yang sama.

Dikenakan Denda dan Kredit Pelanggan
Saat pengguna telat membayar tagihan paylater, ada biaya keterlambatan yang ditambahkan pada utang Anda. Biayanya pun beragam bergantung pada layanan yang digunakan.

Saat pembayaran tagihan terlambat atau bahkan tidak dibayarkan maka ada sanksi lain, yakni berpengaruh pada skor kredit pelanggan.

"Masalahnya hal itu bisa menciptakan new normal permanen saat seseorang terkubur lebih dalam ke dalam lubang," kata Manel Baucells seorang professor Universitas Virginia, dikutip dari CNN Internasional.

Dia mengingatkan saat pengguna memilih untuk layanan paylater, "harus disertai dengan beberapa pengetatan".

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular