Apa Benar Elon Musk Beli Twitter karena Donald Trump?

Redaksi, CNBC Indonesia
Sabtu, 07/05/2022 08:15 WIB
Foto: Elon Musk tiba di acara amal tahunan Met Gala 2022 bertema In America: An Anthology of Fashion di The Metropolitan Museum of Art, New York, Amerika Serikat, Senin (2/5/2022). (REUTERS/Brendan Mcdermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos Truth Social Devin Nunes menyatakan bahwa Elon Musk membeli Twitter setelah didorong oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Klaim ini langsung dibantah oleh Elon Musk.

"Ini tidak benar," tulis Musk membalas cuitan berisi artikel New York Post tentang klaim Nunes. "Saya tidak pernah berkomunikasi, secara langsung ataupun tidak langsung, dengan Trump, yang telah menyatakan kepada public bahwa dia hanya akan menggunakan Truth Social."

CNBC International melaporkan, CEO Trump Media & Technology Group Devin Nunes, dalam acara televisi Fox Business, mengatakan bahwa Truth Social - aplikasi media sosial milik Trump, mendukung langkah Musk membeli dan mengembalikan Twitter menjadi perusahaan tertutup. Pernyataan ini mengundang tanda tanya karena Truth Social adalah pesaing langsung Twitter.


"President Trump, pada dasarnya sebelum Elon Musk membelinya [Twitter], mengatakan [kepada Elon Musk] lakukan dan beli saja karena tujuan dari perusahaan kami adalah membangun komunitas tempat orang yang ramah keluarga dan aman," kata Nunes.

Twitter melarang Trump menggunakan platformnya sejak Januari 2021. Alasannya, untuk menghindari "risiko hasutan melakukan kekerasan berlanjut".

Tindakan ini diambil Twitter setelah pendukung Donald Trump menyerbu Gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021 untuk mengganggu proses sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam Pemilu Presiden AS 2020.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center