China Temukan Varian Baru Covid, Lebih Ngeri dari Omicron?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
28 April 2022 07:20
Antrean warga untuk tes covid di Beijing, China. (REUTERS/CARLOS GARCIA RAWLINS)
Foto: Antrean warga untuk tes covid di Beijing, China. (REUTERS/CARLOS GARCIA RAWLINS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru Covid-19 kembali ditemukan. Kali ini, China daratan mendeteksi varian yang diberi nama BA.2.3.

BA.2.3 adalah mutasi terbaru dari Omicron yang berevolusi. Kasus pertama ditemukan di Yantai, Provinsi Shandong, China Timur.

Urutan genetik menunjukkan bahwa 16 kasus yang dilaporkan di kota pelabuhan memiliki rantai penularan yang sama, yang disebabkan oleh varian yang berevolusi ini," kata otoritas kesehatan kota, dikutip Global Times, Kamis (28/4/2022).

Varian tersebut telah terbukti lebih menular dengan masa inkubasi yang lebih pendek.

Yantai sendiri melaporkan 36 kasus terkonfirmasi kemarin. Kota ini telah mencatat peningkatan jumlah kasus dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, ahli imunologi mengatakan munculnya jenis baru ini di China diperkirakan tidak akan membuat perbedaan besar dalam upaya negara itu memerangi epidemi. BA.2.3 diyakini masuk ke China diimpor dari luar.

Menurut hasil pengurutan DNA (sequencing) global gen Covid-19, Omicron BA.2.3 kini telah terdeteksi di 49.000 sekuens di seluruh dunia. Ini sekitar 6,2% dari semua strain.

"Yantai tidak pernah memiliki banyak kasus," kata seorang ahli imunologi yang berbasis di Guangzhou, Zhuang Shilihe.

"Dari pengalaman sebelumnya, China juga tidak pernah menjadi tempat asal strain yang bermutasi."

Yantai adalah pelabuhan penting di Laut Bohai di Cina. Wilayah ini berada di seberang laut dari Jepang dan Korea Selatan (Korsel), yang sering dilalui lalu lintas kargo.


(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lockdown Covid di China Bikin Pendapatan Xiaomi Melempem

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular