Review

Drama Twitter: Kinerja Keuangan, Saham, hingga Elon Musk

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 25/04/2022 17:45 WIB
Foto: AP/Matt Rourke

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama hampir 16 tahun sejak didirikan, Twitter memiliki reputasi sebagai perusahaan yang tidak pernah memenuhi potensinya yang sangat besar. Bagi banyak investor dan analis, teka-teki Twitter adalah bahwa perusahaan itu dikenal secara luas tetapi tidak digunakan secara masif, sukses secara finansial tetapi angkanya segitu-segitu saja, dikelola dengan kompeten tetapi juga kerap tersandung kontroversi, serta punya berpengaruh yang besar baik itu secara positif maupun negatif.

Awal Februari lalu, Twitter mengumumkan perolehan laba bersih yang lebih rendah dari perkiraan karena kenaikan biaya operasional, tetapi mengaku mampu menghindari dampak perubahan privasi Apple yang berdampak sangat buruk bagi rival bisnisnya, Facebook.

Twitter membukukan laba bersih US$182 juta atau setara dengan Rp 2,61 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/US$) pada kuartal keempat tahun 2021, turun 18% dari US$222 juta (Rp 3,18 triliun) setahun sebelumnya. Angka tersebut sangat jauh dari perkiraan analis yang mengharapkan Twitter mampu membukukan laba bersih US$ 290 juta.


Pendapatan Twitter mencapai US$1,57 miliar (Rp 22,53 triliun) pada kuartal tersebut, naik 22% dari US$ 1,29 miliar (Rp 18,51 triliun) dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini sejalan dengan perkiraan analis sebesar US$1,58 miliar.

Pengeluaran pada kuartal tersebut naik drastis, tumbuh hingga 35% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menjadi US$ 1,4 miliar (Rp 20,09 triliun). Twitter menyebut bahwa total biaya dan pengeluaran tumbuh sebagai akibat dari peningkatan jumlah karyawan, biaya terkait penjualan yang lebih tinggi, biaya infrastruktur dan peningkatan biaya pemasaran.

Tahun lalu, para eksekutif Twitter menetapkan tujuan ambisius untuk perusahaan mereka, dengan harapan menarik lebih dari 100 juta pengguna baru dan menggandakan pendapatan pada tahun 2023. Namun, kinerja kuartal terakhir tahun 2021 menunjukkan banyak tantangan yang harus diatasi perusahaan sebelum dapat mencapai tujuan tersebut.

Twitter mengatakan perusahaan berencana untuk tumbuh pesat selama dua tahun ke depan, mencapai 315 juta pengguna aktif harian dan pendapatan tahunan US$7,5 miliar pada akhir 2023.

Pada kuartal IV-2021 perusahaan menambahkan satu juta pengguna aktif harian di Amerika Serikaat dan lima juta pengguna secara global. Twitter mengatakan basis pengguna hariannya naik 2,84% dari kuartal sebelumnya menjadi 217 juta, sedikit di bawah harapan analis sebesar 218 juta pengguna.

Sementara itu total pendapatannya pada tahun 2021 adalah US$5,08 miliar, meningkat 37% dari tahun sebelumnya.

Dalam earning call yang sama Februari lalu, Twitter juga menyebut bahwa perusahaan memperkirakan kinerja keuangan baru tertekan pada kuartal pertama tahun ini, tetapi percaya diri pengguna baru bertambah.

Kinerja keuangan Twitter dijadwalkan akan diumumkan pada hari Kamis pekan ini, tanggal 28 April 2021.


(fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Ninja Cari Cuan Dari AI

Pages