Terbukti Manjur! Ini Vaksin Covid Paling Bagus Untuk Booster

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 April 2022 09:25
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) di Lobby Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu, 6 April 2022. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) di Lobby Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu, 6 April 2022. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara di dunia telah mengadakan program vaksinasi booster bagi masyarakatnya. Termasuk Indonesia yang telah mengadakannya sejak 12 Januari 2022, dan diberikan secara gratis.

Masyarakat Indonesia yang sudah bisa mendapatkan dosis lanjutan adalah mereka yang telah menerima vaksin penuh atau dua dosis vaksin Covid-19. Selain itu berusia 18 tahun ke atas.

Berikut beberapa hasil penelitian kemanjuran dari sejumlah jenis vaksin yang digunakan sebagai booster, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber:

Vaksin Pfizer dan Vaksin Moderna

Discovery Health, perusahaan asuransi Afrika Selatan, dalam studinya menyatakan dua dosis Pfizer memiliki tingkat keefektifan sebesar 70% melawan omicron. Sayang jumlah tersebut menurun dari efikasi awal yakni sekitar 80%.

Tingkat tersebut merupakan efektivitas vaksin Pfizer juga untuk mencegah penyakit parah serta rawat inap.

Selain itu studi dari Columbia University dan University of Hong Kong menyatakan antibodi dihasilkan Pfizer 20 kali lebih rendah untuk melawan Omicron dibandingkan dengan varian aslinya. Riset di Inggris melaporkan 32% dari 581 kasus Omicron telah menerima vaksin dua dosis Pfizer selama 15 minggu atau lebih sebelumnya.

Peneliti juga menyimpulkan vaksinasi booster dapat meningkatkan perlindungan tubuh. Antibodi pada Pfizer untuk melawan Omicron meningkat seperti menghadapi infeksi pada varian awal.

Sementara itu, pada vaksin Moderna, terdapat penurunan antibodi melawan Omicron sebanyak sembilan kali dibandingkan varian sebelumnya. Vaksin booster juga memegang peranan penting antibodi dapat meningkat lebih tinggi, apabila diberikan dengan jenis yang lebih tinggi.

Vaksin AstraZeneca

Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Universitas Oxford, dan Imperial College dalam laporannya 14 Desember 2021 mengatakan dua dosis AstraZeneca tingkat perlindungannya mengalami penurunan saat melawan varian Omicron.

Penelitian yang dilakukan itu dengan melibatkan 188 ribu orang. Studi menggunakan jumlah kecil pada Omicron sebanyak 581 dibanding 56.439 kasus varian Delta dan belum melalui peer-review.

Dari 581 kasus, 20% di antaranya tidak divaksinasi merupakan bagian dari 11% dari keseluruhan tes yang dipantau, sedangkan 33% telah mendapatkan dua dosis vaksin AstraZeneca dalam 15 minggu atau lebih sebelumnya.

Selain itu, riset juga mengklaim dua dosis dan pemberian dosis ketiga dengan Pfizer dapat meningkatkan perlindungan pada tubuh.

Vaksin Sinovac

Universitas Hong Kong dalam studinya melaporkan sampel penerima booster Sinovac gagal menghasilkan antibodi untuk mendeteksi Omicron. Sementara itu, sebuah penelitian menyebutkan tiga dosis Sinovac tidak dapat melawan omicron.

Reuters juga menyatakan mereka juga harus mendapatkan vaksin mRNA Pfizer untuk vaksin booster, dengan begitu menjadi lebih efektif. Peneliti tidak menyebut besaran antibodi yang dihasilkan Sinovac ataupun Pfizer dalam melawan varian Omicron.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular