
Akun Kripto Pengguna Rusia Diblokir, Ada Apa Binance?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sanksi pada Rusia setelah perang dengan Ukraina pecah terus berlanjut. Bursa kripto Binance akhirnya menonaktifkan akun klien negara itu, sesuai dengan sanksi yang dikeluarkan Uni Eropa.
Akun yang terdampak adalah milik warga negara maupun yang tinggal di Rusia dan perusahaan berbasis di sana dengan nilai kripto lebih dari 10 ribu euro. Namun Binance mengatakan pengguna Rusia yang terkena dampak kebijakan baru ini dapat melakukan penarikan dana, dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2022).
Binance juga menambahkan ada akun yang tidak terdampak dan tetap aktif. Yakni pengguna yang terhubung dengan Rusia dan telah menyelesaikan pemeriksaan alamat serta menyimpan kripto kurang dari 10 ribu euro.
Uni Eropa memang tak berhenti memberikan sanksi pada Rusia. Pada paket kelimanya, blok tersebut menargetkan dompet digital yang digunakan untuk menyimpan, mengirim, menerima dan membelanjakan mata uang kripto.
Sanksi tersebut adalah upaya Uni Eropa untuk menutup celah potensial yang memungkinkan orang Rusia memindahkan uang ke luar negeri.
Reuters melaporkan sebelumnya Binance dengan bursa utama Amerika Serikat (AS) Coinbase Global Inc dan Kraken telah menolak panggilan Kyiv. Yakni untuk melarang penuh para pengguna Rusia.
Hal tersebut terjadi setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan negaranya menyerang Ukraina, yang disebut sebagai operasi khusus.
Langkah terbaru Binance ini berubah dari yang pernah diungkapkan pada Maret lalu. Saat itu perusahaan menyebutkan tidak akan membekukan jutaan akun pengguna yang tidak bersalah secara pihak, namun akan memastikan kepatuhan pada sanksi.
Bulan lalu juga diumumkan pemegang kartu bank Rusia tidak bisa menggunakannya pada platform tersebut. Dengan catatan adalah bank yang terkena sanksi sebelumnya. Selain itu juga mengonfirmasi individu pada kategori serupa telah dibatasi aksesnya.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bandar Kripto Terbesar Dunia Diseret ke Pengadilan