
Xendit Resmi Jadi Pemegang Saham Bank Sampoerna

Jakarta, CNBC Indonesia - Xendit mengumumkan investasi strategis di Bank Sahabat Sampoerna. Lewat investasi ini, Xendit menjadi pemegang saham minoritas di bank tersebut.
Untuk diketahui, Bank Sampoerna adalah bank swasta Indonesia yang fokus pada bisnis mikro, UKM dan banking-as-a-service kepada bisnis berbasis teknologi.
Xendit akan menjadi mitra teknologi Bank Sampoerna untuk mengembangkan infrastruktur teknologi kelas dunia dan terus meningkatkan proses internal Bank Sampoerna serta produk yang tersedia.
Baik Bank Sampoerna maupun Xendit akan tetap beroperasi secara independen, tanpa mengubah produk dan layanan yang ada. Namun, kedua perusahaan akan bekerja sama untuk menetapkan arah strategis jangka panjang.
"Dengan investasi ini, Xendit bangga dapat mendukung Bank Sampoerna dalam mengembangkan infrastruktur digital bank dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital bangsa" ujar Moses Lo, CEO dan Co-founder Xendit, dalam keterangan tertulis, Kamis (21/4/2022).
Senada dengan itu, Bank Sampoerna mengungkapkan optimismenya atas aliansi strategis ini. "Kolaborasi telah menjadi titik sentral Bank Sampoerna dalam melayani bisnis mikro dan UKM," kata Ali Rukmijah, CEO Bank Sampoerna.
Aksi korporasi ini memperkuat ekspansi Xendit ke sektor finansial setelah rencana perusahaan untuk memiliki perusahaan multifinance dipublikasikan pekan lalu.
Kabar tentang ambisi Xendit menambah panjang daftar perusahaan teknologi yang masuk ke industri perbankan lewat akuisisi.
Sebelumnya, induk usaha Kredivo, FinAccel telah memiliki mayoritas saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI). Adapun Akulaku, telah mengoperasikan bisnis bank digital sebagai pemilik PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).
Xendit, yang berdiri pada 2015, adalah salah satu fintech penyedia gerbang pembayaran online terbesar. Setelah meraih pendanaan US$ 150 juta dalam penggalangan dana Seri C pada akhir tahun lalu, valuasi Xendit diperkirakan menembus US$1 miliar sehingga meraih status unicorn.
Di sisi lain, Bank Sahabat Sampoerna per tahun lalu memiliki modal inti sekitar Rp 2,16 triliun sehingga membutuhkan suntikan modal sekitar Rp 900 miliar untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti minimum.
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xendit Dikabarkan Incar Akuisisi Bank Sahabat Sampoerna