
Jarang Disorot, Putri Putin Punya Inkubator Startup

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama beberapa dekade, kehidupan anak Vladimir Putin dari pernikahannya dengan Lyudmila telah diselimuti misteri. Namun, sekarang sanksi terhadap anak-anaknya telah membawa identitas dan urusan bisnis mereka menjadi sorotan.
Putri bungsu Putin, Katerina Tikhonova, diketahui aktif dalam bidang teknologi, bahkan kabarnya ia memiliki inkubator startup.
Ia dikaitkan dengan proyek senilai US$1,6 miliar untuk mengembangkan pusat sains dan inkubator startup di Universitas Negeri Moskow, demikian dikutip dari NDTV, Kamis (21/4/2022)
Dia juga mengepalai pusat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), di sebuah sekolah elit yang disebut Dana Pengembangan Intelektual Nasional. Keduanya dikelola oleh yayasan Innopraktika, yang melibatkan rekanan Putin termasuk CEO Rosneft Igor Sechin dan CEO Gazprombank Andrei Akimov sebagai dewan pengawas.
Mengutip Washington Post, Tikhonova juga diketahui memegang jabatan sebagai Wakil Direktur Institut Penelitian Matematika Sistem Kompleks di Universitas Negeri Moskow.
Katerina Tikhonova lahir 31 Agustus 1986 dan pernah berkuliah di Universitas Negeri Saint Petersburg State dan memiliki gelar master dalam bidang fisika dan matematika
Mantan suami Tikhonova, Kirill Shamalov, menghasilkan banyak uang dari berinvestasi di raksasa petrokimia Sibur Holding, dengan bantuan pinjaman dari bank milik pemerintah Akimov. Dia kemudian menjual saham itu setelah mereka bercerai.
Putin, yang sangat menjaga kehidupan pribadinya, tidak banyak bicara di depan umum tentang anak-anaknya dengan mantan istrinya Lyudmila.
Baru-baru ini, dikabarkan Amerika Serikat tengah membidik kedua putri Putin akibat invasi Rusia atas Ukraina. Mereka masuk dalam daftar target sanksi atas nama Vladimirovna Vorontsova dan Katerina Vladimirovna Tikhonova.
AS meyakini kedua putri Putin tersebut selama ini menyimpan kekayaan orang nomor satu di Rusia. Langkah AS ini menyusul apa yang telah dilakukan oleh Uni Eropa terlebih dulu.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Putin dan banyak kroninya serta oligarki, menyembunyikan kekayaan mereka," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan, dikutip Reuters.
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]