
Mengenal NFT, Bikin Gozhali Kaya Mendadak Kini Sepi Pembeli

Jakarta, CNBC Indonesia - Taring Non-Fungible Token (NFT) kini tak setajam seperti beberapa waktu lalu. Belakangan nilai NFT dilaporkan merosot.
Banyak dari mereka yang membeli NFT dengan harga beli tinggi, hanya bisa terdiam menyaksikan nilai NFT merosot hanya dalam sekejap mata. Seperti misalnya, pengusaha kripto Sina Estavi yang menjadi bahan perbincangan pada Maret lalu. Ketika itu, dia membayar US$2,9 juta atau sekitar Rp 41 miliar untuk NFT tweet pendiri bos Twitter, Jack Dorsey.
Namun kini usaha untuk menjualnya kembali kandas. Estavi hanya menerimatawaran tertinggi hanya ada di angka US$ 6.800 atau sekitar Rp 97,6 juta.
Mengutip laman The Guardian, pembelian NFT oleh Estavi pada saat itu adalah salah satu transaksi NFT yang paling mahal, dan terjadi di tengah tingginya minat orang pada NFT.
Bicara NFT, di Indonesia tidak terlepas dari fenomena Ghozali Everyday yang menjadi pembicaraan warganet. Ia pasalnya berhasil meraup dana miliaran rupiah dari menjual foto selfie dari 2017 hingga 2021 dalam bentuk Non-Fungiable Tokken (NFT) dalam platform OpenSea.
Lantas apa sebenarnya NFT ini?
Mudahnya, NFT adalah aset digital yang cuma dimiliki oleh Anda. Kebanyakan NFT dibuat menggunakan teknologi blockchainEthereum untuk merekam transaksi di dalamnya. NFT mewakili barang berharga atau unik yang tidak bisa dipertukarkan satu dengan yang lain.
Barang yang bisa dijual dengan bentuk NFT bisa berupa karya seni seperti aset gim, foto, video, dan musik. Anda juga bisa mengubah aset dokumen menjadi NFT.
Mengenai harga jual tiap NFT, nilai tergantung dari faktor subjektif seperti kualitas, kreativitas dan reputasi sang seniman.