TV Analog Dimatikan, 40 Juta TV di Indonesia Terdampak

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 April 2022 19:56
Calon pembeli melihat tv yang dijual disalah satu toko elektronik di Jakarta,  Jumat (4/3/2022). Pemerintah akan segera menghentikan siaran TV analog mulai bulan depan. Saat ini berbagai merek TV berlomba memasarkan produknya dengan persaingan harga. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Calon pembeli melihat tv yang dijual disalah satu toko elektronik di Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah akan segera menghentikan siaran TV analog mulai bulan depan. Saat ini berbagai merek TV berlomba memasarkan produknya dengan persaingan harga. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melakukan migrasi siaran TV analog ke digital pada tahun ini. Saat ini ada sekitar 40 juta televisi yang digunakan masyarakat.

Dari jumlah tersebut, 6,7 juta akan diberikan STBĀ tv digital gratis. Sebab jumlah itu masuk dalam data keluarga miskin.

"STB gratis sangat kecil dari kebutuhan masyarakat. Yang ditanggung Masyarakat miskin. Dari Kemensos jumlahnya maksimum 6,7 juta. Data yang ada kita pegang teguh. 40 juta televisi digunakan masyarakat lebih besar kebutuhan berpindah," kata Plt Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo Ismail, di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Ismail mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan penyelenggara multipleksing. Dengan tujuan menuntaskan kewajiban distribusi pada masyarakat miskin.

"Review cek distribusi. Insya Allah akan sampai diselesaikan," jelasnya.

Dia juga memastikan jumlah set-top-box (STB) sangat besar. Perangkat itu digunakan untuk menangkap siaran televisi digital pada TV analog.

Meski begitu, Ismail juga mengimbau masyarakat untuk segera membeli perangkat yang dibutuhkan. "Insya Allah mencukupi. Tapi jangan menuju titik bersamaan, makanya dari sekarang silahkan dibeli perangkat," ujar Ismail.

Kementerian Kominfo juga melakukan sertifikasi 18 produsen. Harga yang ditawarkan juga kompetitif, bahkan menuju turun.

"Jumlahnya tersedia banyak, kita harapkan tidak ada kelangkaan seperti minyak goreng," kata Ismail.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bali, Palembang, dan Banjarmasin Siap-Siap Kiamat TV Analog!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular