
Ngeri! Elon Musk Bakal Ciptakan Robot Berisi 'Otak' Manusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX meyakini bahwa manusia pada akhirnya dapat hidup selamanya. Caranya dengan mengunduh atau en-download otak mereka ke dalam robot.
"Saya pikir Mungkin. Kami dapat me-download hal-hal yang kami yakini membuat diri kami begitu unik. Sekarang, tentu saja, jika Anda tidak berada di dalam tubuh itu lagi, meskipun dalam situasi yang berbeda, ingatan dan kepribadian kita bisa tetap dilestarikan. Saya pikir kita bisa melakukan itu," ujar Musk, seperti dikutip CNBC International, Sabtu (9/4/2022).
Musk berpandangan, teknologi semacam itu akan menjadi evolusi bertahap dari bentuk memori komputer saat ini.
"Kenangan kami disimpan di dalam handphone dan komputer kami dengan gambar dan video. Handphone dan komputer memperkuat kemampuan kita untuk berkomunikasi. [...] Kita telah memperkuat otak manusia kita secara besar-besaran dengan komputer," ujar Musk
![]() Tesla and SpaceX Chief Executive Officer Elon Musk listens to a question as he speaks at the SATELLITE Conference and Exhibition in Washington, Monday, March 9, 2020. (AP Photo/Susan Walsh) |
Salah satu usaha rintisan Musk saat ini, Neuralink mengembangkan 'brain-machine interfaces' atau mesin otak yang suatu hari nanti dapat memungkinkan orang untuk menyimpan ingatan manusia sebagai cadangan, sekaligus untuk memulihkan ingatan.
Musk menekankan Neuralink diciptakan saat ini bertujuan untuk meringankan dampak traumatis seseorang. Bukan untuk membuat seseorang hidup lebih lama.
"Karena kenyataannya, kebanyakan orang tidak berubah pikiran. Mereka hanya mati. Jadi jika mereka tidak mati, kita akan terjebak dengan ide-ide lama dan masyarakat tidak akan maju," tuturnya.
"Neuralink dalam jangka pendek hanya untuk mengatasi cedera otak, cedera tulang belakang dan semacamnya. Jadi selama bertahun-tahun, produk Neuralink hanya akan membantu seseorang yang kehilangan fungsi lengan atau kaki mereka atau hanya mengalami cedera otak traumatis," jelas Musk lagi.
Uji coba Neuralink dikabarkan akan dilakukan kepada Pendiri Amazon, Jeff Bezos. Namun, pria usia 58 tahun tersebut belum secara terbuka menyatakan minatnya pada teknologi semacam itu. Meskipun ia memiliki rekam jejak berinvestasi dalam penelitian umur panjang dan anti penuaan.
Sebagai gambaran, konsep memperpanjang hidup manusia memasukkan kesadaran ke dalam tubuh sintetis telah menjadi bahan fiksi ilmiah selama beberapa dekade. Novel fiksi ilmiah 'Dune' yang terbit pada 1964 menyebut bahwa makhluk itu disebut sebagai 'cymeks'.
Kemudian, saat ini beberapa ahli percaya bahwa teknologi telah menggugah pikiran, yang pada kenyataannya dapat menjadi kenyataan suatu hari nanti, namun kapan itu terjadi, tidak ada yang tahu.
Dalam sebuah esai Wall Street Journal 2019, Michael S.A. Graziano, profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Princeton, menulis bahwa mengunggah atau mengupload pikiran akan membutuhkan dua teknologi, yakni otak buatan, dan pemindaian otak seseorang yang dapat mengukur dengan tepat bagaimana neuron terhubung satu sama lain, untuk dapat menyalin pola itu di otak buatan. Membuat otak buatan, kata Graziano, akan relatif mudah.
"Tapi untuk meng-upload otak manusia, kami mungkin menginginkan scanner (pemindai) yang tidak membunuh subjek dan kami membutuhkannya untuk memindai sekira seratus juta kali lebih banyak detail," ujar Graziano dalam esainya.
Kendati demikian, menurut Graziano teknologi itu belum ada. Prediksi paling optimis dan paling liar, menempatkan pengunggahan pikiran dalam beberapa dekade. "Saya tidak akan terkejut jika itu membutuhkan waktu berabad-abad."
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Ungkap Pekerjaan Manusia yang Tak Digantikan Robot
