Larry Page-Sergey Brin, Jadi Miliuner Usai Gagal Jual Google

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 April 2022 17:35
google
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Jakarta, CNBC Indonesia - Google bukan hanya perusahaan, tapi juga digunakan penggunanya setiap hari. 'Mbah Google' ini menjadi tempat mencari apapun dengan menuliskan kata kunci serta satu klik saja.

Google sendiri didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin. Keduanya bertemu saat berada di program pascasarjanan ilmu komputer Universitas Stanford tahun 1996. 

Nyatanya kesuksesan Google juga mendorong Page dan Brin menjadi salah satu orang kaya di dunia. Dalam laporan Forbes, Larry Page berada di urutan ke enam dengan US$111 miliar (Rp 1.594 triliun). Sementara Sergey Brin berada di bawahnya dengan US$107 miliar (Rp 1.536 triliun). 

Awal Mula Google

The Verge menuliskan, Google berasal dari ide Larry Page sebuah mesin pencari World Wide Web yang bisa menentukan peringkat tautan berdasarkan seberapa sering ditautkan pada laman lain. Brin membantunya dengan mengubah menjadi PageRank, sebuah algoritma dasar Google Search, produk pencarian ditayangkan pada jaringan Stanford tahun 1996.

Google yang dikenal saat ini ternyata berbeda dengan visi keduanya. Misalnya dari segi iklan, raksasa teknologi itu diketahui disokong dengan kekuatan iklan online.

Namun itu berbeda saat awal berdiri. Brin dan Page ternyata tidak terlalu tertarik mengubah mesin pencarian prototipe mereka menjadi mesin penjual iklan.

Ini tertuang dalam makalah Stanford berjudul The Anatomy of a Large-scale Hypertextual Web Search Engine. Page dan Brin menjelaskan mengenai mesin pencarian yang tidak akan bisa pada entitas yang membayar mahal untuk penempatan yang lebih tinggi.

Google secara resmi hadir kepada publik tahun 1998. Ternyata keduanya juga pernah mencoba menjualnya senilai US$1 juta pada perusahaan portal internet Excite tahun 1999. Pemodal ventura menawarnya hingga US$750 ribu namun CEO Excite George Bell masih tidak mau menerima kesepakatan itu.

Tahun 2001, posisi Page sebagai CEO digantikan oleh Eric Schmidt atas perintah investor. Brin saat itu menggambarkannya sebagai 'pengawasan orang tua'.

Ini menjadi cara mengesampingkan Page dengan sifat keras kepalanya namun canggung secara sosial. Ternyata sifatnya itu membawa terlalu banyak kerusakan pada perusahaan saat masih tumbuh secara eksponensial.

Tahun 2002, Yahoo nampaknya melihat potensi Google dan ingin membelinya. Bahkan perusahaan itu mau membayar hingga US$3 miliar.

Namun tawaran menggiurkan itu nyatanya tidak berhasil menggaet hati Page dan Brin. Setelah usaha penjualan US$750 ribu tahun 1999, Google berkembang 4.000 kali lipat dari harga tersebut.

Namun Page masih ikut campur di perusahaan, dengan membeli Android senilai US$50 juta pada musim panas 2005. Ini dilakukan tanpa memberi tahu Schmidt yang masih menjabat sebagai CEO.

Kala itu Page yakin soal Android, sebab pendirinya Andy Rubin diyakini bisa membantu perusahaan membuat terobosan di pasar perangkat seluler. Pada akhirnya hal itu terjadi, sebab Android menjadi OS paling populer di dunia saat ini.

Selain itu, Google juga diketahui mengakuisisi Youtube senilai US$1,65 miliar. Ini semua berkat karyawan ke-16 Google, Susan Wojcicki yang sebelumnya bekerja mengawasi platform video Google.

Google juga punya Chrome, peramban web yang awalnya disarankan Sundar Pichai. Berkat dia yang saat itu manajer produk, Chrome sukses mendominasi pasar dan menjadi salah satu kesuksesan bisnis Pichai dan membantu mendorongnya menjadi CEO di masa depan.

Page & Brin Meninggalkan Google

Tahun 2011, Page kembali ke kursi CEO setelah Schmidt lengser dan menjadi ketua eksekutif dewan. Di masa itu, perusahaan meluncurkan Google X skunkworks dan Google Glass.

Namun Page kembali mengurangi keterlibatan di perusahaan, setelah tahun 2012 mengumumkan mengalami kelumpuhan suara. Dia mulai mengurangi sebagai pembicara dan tahun-tahun berikutnya melewatkan panggilan pendapatan serta jarang berbicara kepada pers karena suaranya semakin pelan dan serak.

Saat 20 tahun berlalu sejak mendirikan Google, kedua sahabat itu akhirnya memutuskan kendali Alphabet, induk usaha Google pada CCEO Sundar Pichai pada 2019. Ini juga menandakan pengunduran diri keduanya dari manajemen untuk selamanya.

Page dan Brin tetap mempertahankan saham pengendali dan kursi di dewan. Saat itu mereka juga berencana tetap berkomunikasi secara teratur dengan Pichai.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terancam di RI, Bos Google Mendadak Hilang Bak 'Ditelan' Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular