
Menkes Bicara Omicron Siluman dan Deltacron, Sudah Masuk RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain varian omicron, Indonesia juga diramaikan dengan kabar kehadiran subvarian BA.2 alias omicron siluman. Selain itu juga ada kabar mengenai Deltracorn atau Delta-omicron.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan BA.2 memang lebih cepat menular dari subvarian omicron BA.1.1. Dia mengatakan di Indonesia juga sudah masuk, namun kabar baiknya tidak menyebabkan gejala lebih parah.
"Sub varian baru dari omicron BA.1.1 dan BA.2 lebih cepat menular. Tidak lebih parah," jelas Budi dalam keterangan pers Hasil Serologi Survey Nasional, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi juga mengatakan hal yang sama. Namun terpantau tidak memicu kenaikan kasus di Indonesia.
"Sampai saat ini kita lihat ada negara-negara yang melaporkan lebih dari 50 persen varian BA.2 bersirkulasi di negaranya termasuk Brunei Darussalam, Bangladesh, India, China," ujarnya dalam konferensi pers virtual terkait perkembangan COVID-19 di Indonesia, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, BA.2 memiliki sejumlah gejala yang dilaporkan. Distrik Kesehatan Regional Spokane (SRHD), di Washington, Amerika Serikat (AS) menyatakan beberapa diantaranya adalah pusing dan kelelahan
Sementara itu Deltacorn, disebut BGS masih menjadi varian yang dimonitor di Eropa. Namun belum ada kepastian apakah Deltacorn lebih parah dan bisa lolos dari imunitas.
"Kombinasi Deltamicron sudah masuk lama, tidak ada progress, berbeda dengan omciron dua minggu naik jadi Variant of Concern. Seperti varian Mu dan varian Lambda tidak seperti yang dibayangkan," kata Budi.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puncak Omicron Diprediksi Februari, Menkes: Tak Perlu Panik
