
Putin Serang Ukraina, Eropa Setop Misi ke Mars Bareng Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina, memberikan efek domino bagi negara tersebut. Salah satunya di bidang antariksa.
Baru-baru ini, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengkonfirmasi bahwa mereka menangguhkan misi bersama ke Mars dengan mitranya Roscosmos, badan antariksa Rusia.
ESA sebelumnya mengatakan bahwa misi itu sangat tidak mungkin karena perang yang ditimbulkan Rusia di Ukraina. Keputusan untuk menangguhkan kerja sama dengan Roscosmos diambil oleh dewan penguasa ESA pada pertemuan di Paris.
"Kami sangat menyesalkan korban jiwa dan konsekuensi tragis dari agresi terhadap Ukraina," kata ESA dalam sebuah keterangan, dikutip CNBC Indonesia dari Al-Jazeera, Jumat (18/3/2022).
Sambil mengakui dampaknya pada eksplorasi ilmiah luar angkasa, ESA sepenuhnya mendukung sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia oleh negara-negara anggotanya.
Sementara itu, Moskow mengatakan pihaknya menyesali keputusan tersebut. "Ini adalah [keputusan] yang sangat pahit bagi semua penggemar luar angkasa," ujar Dmitry Rogozin, kepala Roscosmos.
Dia menambahkan bahwa Rusia akan melakukan ekspedisi penelitian di Mars ini sendiri. Rogozin kembali memperingatkan bahwa sanksi Barat terhadap Rusia, bisa berdampak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Misi Sebelumnya Sempat Tertunda
Misi ExoMars antar dua negara ini telah ditunda dari tahun 2020 lalu karena pandemi virus Covid-19. Selain karena corona, masih perlu diberi banyak pada pesawat ruang angkasa yang akan digunakan.
Karena orbitnya masing-masing mengelilingi Matahari, Mars hanya dapat dicapai dari Bumi setiap dua tahun sekali. Jendela peluncuran berikutnya adalah 2024.
Rover ini dinamai ahli kimia Inggris Rosalind Franklin. Misi utamanya adalah untuk menentukan apakah pernah ada kehidupan di Mars.
Misi itu diluncurkan dengan roket Proton-M Rusia dari situs peluncuran Baikonur di Kazakhstan pada bulan September dan telah dijadwalkan untuk mendarat di planet merah itu sekitar sembilan bulan kemudian.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Ini yang Terjadi Jika Rusia Setop Gas ke Seluruh Eropa
