Ini Vaksin Booster Covid yang Direstui Kemenkes, Ada Pfizer?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Kamis, 17/03/2022 11:55 WIB
Foto: Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan terus mendorong masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin primer (dua dosis) untuk segera mendapatkan vaksin booster Covid-19. Tujuannya agar melindungi tubuh dari infeksi Covid-19 dan varian baru.

Vaksin booster diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun enam bulan setelah mendapatkan vaksin dosis kedua. Adapun lansia (usia 60 tahun ke atas) dianjutkan tiga bulan setelah dosis kedua.

Saat ini ada enam jenis vaksin booster yang telah direstui oleh Kemenkes. Keenam jenis vaksin tersebut adalah Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J) dan Sinopharm.


Kombinasi vaksin penguat tersebut ada yang menggunakan homolog dan heterolog. Homolog artinya memberikan dosis booster dengan jenis yang sama seperti vaksin primer sebelumnya. Sementara heterolog adalah jenis vaksin booster berbeda dengan dua dosis vaksin awal.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Booster, vaksin booster digunakan sesuai dengan ketersediaan di setiap daerah. Selain itu juga mengutamakan vaksin dengan masa expired terdekat.

"Vaksin yang digunakan untuk dosis booster ini disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired terdekat. Di samping itu, vaksinasi dosis primer tetap harus dikejar agar dapat mencapai target," kata Siti Nadia, dikutip dari laman Sehat Negeriku, Kamis (17/3/2022).

Berikut daftar dan kombinasi vaksin dalam program vaksinasi booster yang diumumkan Kementerian Kesehatan:

  1. Vaksin primer Sinovac, vaksin boosternya menggunakan AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan Moderna dosis penuh (0,5 ml).
  2. Vaksin primer AstraZeneca, vaksin boosternya menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
  3. Vaksin primer Pfizer, vaksin boosternya menggunakan Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
  4. Vaksin primer Moderna, boosternya menggunakan vaksin yang sama Moderna separuh dosis (0,25 ml).
  5. Vaksin primer Janssen (J&J), vaksin boosternya menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml).
  6. Vaksin primer Sinopharm, vaksin boosternya menggunakan Sinopharm juga dosis penuh (0,5 ml).


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat