Putin Serang Ukraina, Developer Game 'Ceraikan' Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Komunitas bisnis global kompak memberikan sanksi kepada Rusia atas tindakan penyerangan yang dilakukan ke Ukraina. Epic Games dan Activision Blizzard, termasuk dua perusahaan yang tutur bergabung memberikan sanksi kepada Rusia.
Dua perusahaan raksasa hiburan ini mengumumkan bahwa mereka berhenti menjual game di Rusia.
Epic Game membagikan melalui Twitter bahwa mereka menghentikan penjualan game dengan Rusia sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina. Namun, perusahaan pengembang game Fortnite itu menambahkan bahwa mereka tidak memblokir akses ke permainannya.
"Kami tidak memblokir akses untuk alasan yang sama, dengan alat komunikasi lainnya tetap online. Dunia bebas harus menjaga semua jalur dialog tetap terbuka," tulis Epic, dikutip dari NME, Selasa (8/3/2022)
Artinya gamer di Rusia masih dapat mengakses game seperti Fortnite, tapi mereka tidak dapat melakukan pembelian dalam game. Karena penjualan akan berhenti, kemungkinan boikot ini akan meluas ke Epic Games Store, etalase online tempat Epic mengambil bagian dari semua penjualan yang dilakukan.
Langkah ini pun diikuti oleh pengembang game Call Of Duty, Activision Blizzard. Perusahaan mengatakan akan menangguhkan penjualan dalam permainan di Rusia selama konflik ini masih berlanjut.
"Kami akan terus mencari cara untuk mendukung rakyat Ukraina." tuturnya.
Pada Jumat (4/3), Microsoft juga mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan semua penjualan di Rusia. Dalam posting blog yang dibagikan oleh Microsoft, presiden perusahaan Brad Smith mengatakan akan menghentikan banyak aspek bisnis Microsoft di Rusia.
(roy/roy)