Tesla Dapat Izin Produksi di Pabrik Jerman, Tapi Pakai Syarat
Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik Tesla di Jerman yang terletak di dekat kota Berlin dikabarkan telah memperoleh persetujuan lisensi untuk memulai produksi komersialnya. Hal ini dikatakan oleh pemerintah setempat pada Jumat (5/3).
Awalnya, Tesla bermaksud untuk memulai produksi kendaraan pada awal musim panas 2021 lalu, namun adanya pandemi Covid-19, komplikasi rantai pasokan, dan bentrokan dengan para pecinta lingkungan semuanya memperlambat langkah mereka.
Dengan persetujuan ini, pihak Tesla berharap lisensi bersyarat untuk kendaraan dan pabrik baterai di Brandenburg juga diharapkan dapat menyusul dapat beroperasi setelah penundaan berbulan-bulan.
Persetujuan ini membuat pabrik tersebut dapat memproduksi hingga 500.000 kendaraan per tahun. Namun demikian, lisensi tersebut masih akan tunduk pada periode keberatan publik serta kondisi pemeriksaan akhir lainnya yang mencakup pengendalian polusi udara dan penggunaan air, karena diketahui lisensi tersebut didapatkan Tesla dari kantor lingkungan negara bagian Brandenburg.
Pabrik di Jerman ini memang sangat penting bagi rencana Tesla untuk berekspansi secara global setelah pembukaan pabriknya Gigafactory 3 di Shanghai pada akhir 2019 lalu. Diperkirakan, mereka juga akan segera membuka pabrik resminya di Texas, AS.
Sebelumnya, CEO Tesla, Elon Musk, mengumumkan rencana untuk membangun pabrik mobil di Jerman pada November 2019 lalu.
Semua orang tahu bahwa teknik Jerman luar biasa, pasti. Itulah sebagian alasan mengapa kami menempatkan Gigafactory Europe kami di Jerman. Kami juga akan membuat pusat rekayasa dan desain di Berlin, karena Berlin memiliki beberapa seni terbaik di dunia," katanya dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (5/3/2022).
Sayangnya, persetujuan untuk pabrik tersebut memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan Tesla. Pada tahun 2020, Tesla menyerah pada tuntutan para aktivis dan setuju untuk mengurangi konsumsi air di pabrik barunya lebih dari sepertiga.
Selain itu, Tesla juga harus menangguhkan sementara jadwal pembangunan tahun itu, khususnya pembukaan/pembebasan lahan hutan pinus, sehingga dapat membuktikan tindakan tersebut tidak membahayakan ular dan cicak yang berhibernasi di daerah tersebut.
Meski saat ini telah disetujui, protes masih datang dari pihak penduduk lokal. Pada hari Jumat (4/3), pendukung lingkungan lokal dikabarkan berdebat dalam sidang pengadilan administrasi bahwa kementerian lingkungan Brandenburg tidak melakukan tinjauan yang memadai sebelum memberikan lisensi kepada utilitas air lokal untuk memenuhi kontrak dengan Tesla.
Mereka mengklaim Tesla akan menggunakan air yang cukup untuk mengairi kehidupan kota berpenduduk 30.000 orang. Jika kelompok lingkungan menang, Tesla perlu menunggu utilitas air untuk bernegosiasi dengan otoritas lokal mengenai di mana mereka dapat memperoleh volume air yang dibutuhkan untuk menjalankan pabrik baru Tesla.
(pgr/pgr)