
Financial Take Off, Literasi Keuangan Ala Ternak Uang

Jakarta, CNBC Indonesia - Global Wealth Report 2017 mencatat, adanya pandemi serta krisis keuangan nasional dan krisis keuangan global menyebabkan kondisi ekonomi generasi milenial cenderung lebih menantang.
Untuk itu, Ternak Uang meluncurkan kampanye bertajuk Financial Take Off. Kampanye ini berisi rangkaian kegiatan dan layanan edukasi seputar manajemen keuangan dan instrumen investasi yang disampaikan dari para mentor dan ahli yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Co-founder dan CEO Ternak Uang, Raymond Chin, mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan, tidak hanya milenial, literasi keuangan masyarakat secara umum pun masih rendah, tercatat hanya mencapai 38,03%.
"Kita semua perlu mengambil langkah nyata agar setiap masyarakat dapat memiliki kesempatan untuk bangkit dan memiliki masa depan yang lebih baik," ujar Raymond dalam keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
Melalui kampanye Financial Take Off, seluruh member Ternak Uang akan mendapatkan materi edukasi yang ekstensif meliputi topik-topik seputar personal finance, capital market, business & career, macroeconomy, banking & non banking products.
Tidak hanya itu, member juga akan memiliki akses ke 300 lebih modul edukasi, 500 lebih report, akses ke hasil riset dan analisa emiten saham di pasar modal dalam fitur Watchlist, 1000 lebih berita terkini seputar keuangan dan investasi, serta akses ke komunitas Ternak Uang.
Selain itu, semua layanan di aplikasi Ternak Uang tersedia dalam bahasa utama, yakni bahasa Indonesia. Tersedia paket berlangganan dalam 3 pilihan, yaitu berlangganan 1 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan.
Untuk mendapatkan akses lengkap tersebut, pengguna diwajibkan untuk mendaftar menjadi member dengan harga berlangganan mulai dari Rp 253.000/bulan.
"Melalui rangkaian layanan dan kegiatan yang akan kami hadirkan melalui Financial Take Off, kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang tergerak untuk meningkatkan literasi keuangannya dan bangkit mencapai kebebasan finansial mereka," pungkas Raymond.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengaku Gagal, Startup ini Kembalikan Duit Patrick Walujo Cs