Kantor Berita Rusia Diretas, Sebut Rusia Bisa Seperti Korut

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
02 March 2022 14:35
Citra satelit menunjukkan penyebaran besar helikopter di tenggara Chojniki, Belarusia, dekat perbatasan dengan, Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). (via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES) Foto: Citra satelit menunjukkan penyebaran besar helikopter di tenggara Chojniki, Belarusia, dekat perbatasan dengan, Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). (via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)

Jakarta, CNBC Indonesia - Awal minggu ini, kantor berita Rusia TASS diretas. Pelaku juga mengirimkan pesan anti perang dan menyatakan kehidupan Rusia bisa berakhir seperti Korea Utara.

Laporan Moscow Times menyebut situs tersebut diambil alih pada hari Senin sore (28/2/2022) waktu setempat. Identitas pelaku juga belum diketahui.  Namun pesan yang dituliskan terdapat logo Anonymous, yakni kelompok peretas terkenal berskala internasional yang terdesentralisasi, dikutip dari Mashable, Rabu (2/3/2022). 

Berikut pesan yang terdapat dalam laman TASS: "Masyarakat yang terhormat, kami mendesak Anda untuk menghentikan kegilaan ini, jangan mengirimkan anak laki-laku dan suami Anda untuk kematian".

"Putin membuat kita berbohong dan menempatkan kita dalam bahaya. Kita terisolasi dari seluruh dunia, mereka berhenti membeli minyak dan gas. Dalam beberapa tahun kita akan hidup seperti di Korea Utara. Tujuannya apa untuk kita? Untuk memasukkan Putin dalam buku pelajaran? Ini bukan perang kita, ayo hentikan!".

Namun serangan siber bukan saja menimpa TASS. Platform berita online berbasis di St. Petersburg, Fontanka.ru melaporkan adanya serangan DDoS.

Peretasan juga dilaporkan oleh outlet Takie Dela, surat kabar harian nasional Kommersant, platform media independen Znak.com dan El.ru. "Layanan kami menjadi subyek serangan siber dan diretas," kata pernyataan resmi Znak.com saat itu. Situs itu mengonfirmasi adanya pernyataan tidak sah yang muncul dalam situs itu.

Manajer Produk City Portals Network, termasuk El.ru, mengonfirmasi adanya peretasan dan skrip juga telah dihapus. Media outlet independen Rusia, Novaya Gazeta melaporkan situs milik Kremlin, Izvestia juga telah diretas.

Peretasan masif terjadi sejak Rusia resmi melakukan invasi ke Ukraina. Dua negara saling melaporkan kejadian peretasan dalam beberapa hari terakhir.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Hacker Pro-Ukraina Retas Rusia, Klaim Curi Data Misi ke Bulan


(npb/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading