Terbongkar! Ini Alasan Kreator Kripto Memilih Anonim

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 February 2022 19:35
FILE PHOTO: Hands holding a tablet computer are pictured during a tour through the urban NFT LAB called
Foto: REUTERS/ANNEGRET HILSE

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepopuleran Non-fungible Token (NFT) ternyata berdampak pembuat karya yang ingin tetap anonim. Salah satunya terjadi pada pembuat koleksi 10 ribu kartun kera Bored Ape Yacht Club.

NFT ini sangat terkenal, bahkan sulit didapatkan dengan harga kurang dari US$280 ribu (Rp 4 miliar). Pembuatnya menggunakan nama samaran Gargamel dan Gordon Goner.

Identitas asli pembuatnya diungkap oleh penyelidikan dari BuzzFeed, yang akhirnya mengundang kemarahan kalangan penggemar di media sosial. Bahkan salah satu pengguna Twitter menyebut laporan outlet berita itu termasuk Doxing, aktivitas membuka identitas seseorang yang bertentangan dengan keinginan mereka.

"Menggunakan nama samaran bukan berarti membuat Anda anonim," kata Alexander Stachtenko, pakar kripto untuk KPMG, dikutip dari AFP, Jumat (18/2/2022).

Berbeda dengan Stachtenko, sejumlah kritikus mengatakan siapapun yang membuat uang dari NFT akan bijaksana jika anonim. Alasannya karena apa yang mereka jual tidak berguna.

Sementara itu seorang pembuat karya dengan nama Owl of Moistness punya alasan kenapa ingin tetap anonim. Menurutnya ini semua karena tidak ingin ada risiko perampokan di masa depan.

"Saya tidak perlu publik di kripto untuk mengetahui siapa saya, seperti apa penampilan saya, asal usul saya," ujarnya. "Saya tidak ingin mengambil risiko orang merampok atau membahayakan keluarga saya".

Di sisi lain, Soona Amhaz dari Volt Capital mengatakan akan lebih sulit tetap anonim jika terlibat dalam proyek yang lebih besar. "Ini jadi lebih sulit jika Anda akan memperluas tim Anda," kata Amhaz.

AFP menuliskan salah satu cara untuk tetap anonim di dunia kripto adalah dengan membentuk DOD atau (decentralised autonomous organisation). Ini akan memungkinkan orang berkolaborasi dan bertindak sebagai perusahaan atau sebagai pemegang saham tanpa kedudukan hukum formal atau nama pemilik.

Model ini telah digunakan sejumlah pengusaha anonim seperti Zeus, pencipta kripto Olympus dan Code Monkey yang menyiapkan kripto Port Finance.

Sebagai catatan, DAO dan entitas terdesentralisasi lain sangat rentan pada penipuan ungkap Chainalysis. Salah satunya AnubisDAO, dibuat programmer Oktober lalu dan mengambil hampir US$60 juta (Rp 860 triliun) dari para investor.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 NFT Paling Mahal Tahun 2022, Kolektornya Miliarder

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular