Menkes Ungkap Cara Hidup Normal Dengan Covid-19 Omicron

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Senin, 14/02/2022 17:15 WIB
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM, 31 Januari 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Infeksi kasus Covid-19 varian omicron masih terjadi di Indonesia. Namun pemerintah meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, tetapi tetap waspada dengan protokol kesehatan ketat.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menceritakan banyak pihak yang menyarankan pemerintah meniru langkah negara lain yang mengambil langkah pengetatan. Namun hal itu tak diambil pemerintah.

"Kita hidup normal saja. Sama seperti ketika sekarang musim flu, jangan keluar hujan-hujanan, kalau keluar pakai payung dan jas hujan," terangnya Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers digital di Jakarta, Senin (14/2/2022). "Apakah kita berhenti enggak boleh kerja ke kantor atau ke mall? Ya enggak, hidup normal saja."


"Sekarang kondisinya sama. Covid-19 lagi naik, ya tetap saja. Protokol kesehatan (prokes), masker dipakai, vaksinnya dilengkapi. Kalau dua-duanya sudah dijalani boleh bekerja, boleh datang ke mal. Tetapi jangan lupa pakai masker dan vaksinasi dikejar," terangnya.

Sebelumnya Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo memutuskan kembali melonggarkan sejumlah kebijakan di kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 3, untuk menjaga keseimbangan antara sektor kesehatan dengan sektor ekonomi.

"Ada ruang untuk tidak menginjak rem terlalu dalam. Ini untuk menjaga sektor kesehatan dan ekonomi," kata Luhut yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Luhut mengemukakan, pemerintah akan kembali menyesuaikan sejumlah kebijakan di kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 3. Salah satunya, adalah aturan bekerja dari kantor (work from office/WFO).

"[Aturan WFO] sebelumnya 25% jadi 50% atau lebih. Selain itu, aktivitas seni budaya dan tempat wisata dinaikkan jadi 50%," kata Luhut

Luhut berharap dengan pelonggaran aktivitas seni dapat membuat pekerja seni dan aktor, serta para masyarakat sekitar tetap merasakan manfaat ekonomi dari kegiatan tersebut.

"Pedagang di pinggir jalan, gorengan, bakso dan pekerja seni, penampil wayang, aktor bisa melakukan aktivitas dan tidak perlu dirumahkan," tegas Luhut.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat