
Benarkah Jadi Youtuber Bisa Bikin Kaya Raya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Youtuber maupun konten kreator kini menjadi profesi idaman bagi setiap orang, utamanya bagi kaum muda. Sebab tak hanya memberikan kebebasan berkreasi, tapi juga bisa menjanjikan penghasilan yang mumpuni.
Mengunggah video ke YouTube apalagi bisa menarik banyak penonton akan membuat cuan si pemilik kanal video tersebut. Tak sedikit orang mendadak sukses dan kaya raya berkat penghasilan dari YouTube.
Apabila saat ini kamu sedang membuat konten dan memiliki channel Youtube sendiri, carilah peluang dan penghasilan dari platform berbagi video ini.
Dikutip dari Hootsuite, Rabu (9/2/2022), pendapatan YouTube bisa didapatkan salah satunya melalui iklan atau yang sering disebut AdSense. Secara sederhana, YouTuber dibayar untuk setiap tampilan iklan di saluran mereka. Namun tarif bervariasi, tergantung pada geografi, demografi, dan bahkan industri.
Rata-rata, YouTuber menghasilkan antara US$ 3 - US$ 5 atau sekitar Rp 70 ribu per 1.000 penayangan video melalui AdSense. Jika kanal menjangkau lebih banyak orang, ini bisa menghasilkan cuan yang lumayan. Bukan hal yang aneh bagi pembuat konten besar untuk menguangkan lebih dari US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar setiap bulan dari AdSense saja.
Namun perlu diingat, meski saluran milikmu banyak di kunjungi dan pendapatan AdSense melimpah, ketenaran YouTube bergantung pada banyak faktor. Beberapa atau sebagian besar di luar kendali pemilik kanal, seperti misalnya algoritma YouTube yang dapat berubah, begitu pula selera penonton dan kebutuhan.
Berdasarkan laporan Forbes, untuk menjadi mitra YouTube dan memenuhi syarat strategi monetisasi tertentu seperti Google Adsense, kamu harus memiliki setidaknya 1.000 pelanggan, memiliki lebih dari 4.000 jam waktu tonton dalam 12 bulan terakhir, dan tinggal di negara tempat program ini tersedia.
Setelah kamu menautkan Google Adsense ke akun YouTube, kamu baru bisa dibayar ketika seseorang mengklik iklan atau menonton video setidaknya selama 30 detik.
Kendati demikian, membuat seseorang menonton video selama lebih dari 30 detik bisa lebih sulit daripada kedengarannya dan memiliki banyak penonton juga tidak selalu berarti pendapatan yang melimpah.
Karena alasan tersebut, ukuran saluran YouTube tidak selalu menentukan pendapatan Google Adsense-nya.
YouTube sendiri membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi para kreator konten yang ingin membuat konten untuk memperoleh penghasilan.
Tersedia banyak cara menggunakan channel dan video untuk menghasilkan uang, mulai dari menggunakan iklan tradisional hingga menjual merchandise dan langganan bagi penggemar.
Banyak bintang YouTube dengan banyak pengikut menerima uang untuk konten bersponsor. Biasanya, aliran pendapatan ini mengharuskan pembuat konten untuk membicarakan dan menampilkan produk atau layanan dalam video mereka.
Misalnya, saluran keuangan populer, Minority Mindset, berbagi di salah satu videonya tentang betapa menguntungkannya konten bersponsor.
Dia ditawari US$ 150 ribu atau sekitar Rp 2,1 miliar untuk mempromosikan produk uang kripto. Tapi dia tidak merasa produk itu layak untuk dipromosikan kepada audiensnya. Dari sini bisa terlihat jelas bahwa sponsor bukanlah hal yang bisa diabaikan.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Buat Raffi-Nagita, Pendapatan Iklan YouTube Melempem
