Belum Dapat Kerja? Profesi YouTuber Bisa Dicoba dan Jadi Kaya

Rindi Salsabila Putri, CNBC Indonesia
24 June 2023 14:35
Infografis: Tips Jadi Youtuber Beromzet Miliaran Rupiah
Foto: Infografis/Tips Jadi Youtuber Beromzet Miliaran Rupiah/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Di era digital yang semakin berkembang pesat, YouTuber atau kreator konten menjadi profesi idaman bagi sebagian besar orang, terutama generasi muda. Sebab, tidak hanya kebebasan berkreasi, kreator konten juga dapat memberikan penghasilan yang cukup besar.

Mengunggah video ke Youtube, terlebih dapat menarik banyak penonton mampu memberikan keuntungan bagi pemilik kanal video. Sebagai bukti konkret, tidak sedikit orang yang mendadak sukses dan kaya raya berkat penghasilan dari YouTube.

Dikutip dari Hootsuite, Sabtu (24/6/2022), pendapatan YouTube dapat diperoleh salah satunya melalui iklan atau AdSense. Secara sederhana, YouTuber dibayar untuk setiap tampilan iklan di saluran mereka. Namun, tarif tersebut bervariasi tergantung pada geografi, demografi, dan industri.

Rata-rata, YouTuber menghasilkan antara US$3 atau sekitar Rp45 ribu (asumsi kurs Rp15.059/US$) hingga US$5 atau sekitar Rp 75 ribu per seribu (1000) penayangan video melalui AdSense.

Jika kanal menjangkau lebih banyak audiens, hal ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup banyak. Maka dari itu, tidak heran bila para kreator konten bisa menghasilkan lebih dari US$200 ribu atau sekitar Rp3 miliar setiap bulan dari AdSense saja.

Namun, ketenaran kanal YouTube bergantung pada banyak faktor meskipun saluran YouTube banyak dikunjungi dan pendapatan AdSense melimpah. Beberapa atau sebagian besar faktor tersebut di luar kendali pemilik kanal, seperti algoritma YouTube yang dapat berubah dan selera serta kebutuhan penonton.

Berdasarkan laporan Forbes, seorang kreator konen harus memiliki setidaknya seribu (1000) pelanggan (subscribers), memiliki lebih dari empat ribu (4000) jam waktu tonton dalam 12 bulan terakhir, dan tinggal di negara tempat program tersedia untuk menjadi mitra YouTube dan memenuhi syarat strategi monetisasi tertentu, seperti Google Adsense.

Setelah menautkan Google Adsense ke akun YouTube, kreator konten baru dibayar ketika seorang penonton mengklik iklan atau menonton video setidaknya selama 30 detik.

Kendati demikian, membuat seseorang menonton video selama lebih dari 30 detik bisa lebih sulit. Selain itu, memiliki banyak penonton juga tidak selalu menjamin pendapatan yang melimpah.

Berkat alasan tersebut, ukuran saluran YouTube tidak selalu menentukan pendapatan Google Adsense-nya.

YouTube membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi para kreator konten yang ingin membuat konten untuk memperoleh penghasilan. Tersedia banyak cara untuk menggunakan channel dan video untuk menghasilkan uang, mulai dari menggunakan iklan tradisional hingga menjual merchandise dan langganan bagi penggemar.

Banyak bintang YouTube dengan banyak pengikut menerima uang untuk konten bersponsor. Biasanya, aliran pendapatan ini mengharuskan pembuat konten untuk membicarakan dan menampilkan produk atau layanan dalam video mereka.

Misalnya, saluran keuangan populer, Minority Mindset, berbagi di salah satu videonya tentang betapa menguntungkannya konten bersponsor.

Ia ditawari US$150 ribu atau sekitar Rp 2,2 miliar untuk mempromosikan produk uang kripto. Namun, dia tidak merasa produk itu layak untuk dipromosikan kepada audiensnya. Dari hal tersebut, bisa terlihat jelas bahwa sponsor bukanlah hal yang bisa diabaikan.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bangun Google dari Nol, Bos Besar YouTube Resign Gegara Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular